Empat Kunci Keberhasilan Dakwah

Ia juga mengingatkan, ada catatan yang mengatakan di tahun 2024 akan terjadi lonjakan kelas menengah walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19. Karena mereka memiliki kemampuan yang bervariasi dalam kegiatan ekonomi. “Bayangkan kalau sampai 64 persen (penduduk kelas menengah) yang relatif sudah cukup di bidang ekonomi, tentu mereka juga memerlukan konten (dakwah) yang sesuai dengan keadaan mereka,” jelasnya.

Faktor keberhasilan dakwah yang keempat, dijelaskan Prof Didin adalah metode dakwahnya. Seperti yang dikatakan Prof Mahmud Yunus seorang ahli tafsir Indonesia, dalam berdakwah dan proses mengajar, materi itu sangat penting tapi metode dan cara lebih penting daripada sekedar materi.

Oleh karena itu dalam kondisi sekarang ini harus tetap yakin ada metode yang bervariasi dan bisa dilakukan, terutama yang berkaitan dengan teknologi canggih. Contohnya sekarang menggelar Webinar dan dakwah secara daring yang lebih luas cakupannya.

“Dengan memanfaatkan teknologi, kajian tidak hanya dihadiri oleh puluhan orang, tapi bisa dihadiri oleh ribuan orang dari berbagai macam bidang, maka sekali lagi harapan kami kepada para dai dan calon dai serta mahasiswa-mahasiswi di Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam UIKA bisa memberikan kegiatan yang lebih memanfaatkan teknologi secara maksimal,” jelas Prof Didin.

Prof Didin juga mengajak menjadikan masa pandemi Covid-19 ini sebagai sarana latihan untuk menjadi dai yang berwawasan, menguasai teknologi dan sains. Sehingga para dai bisa memanfaatkan konten dakwah dengan sebaik-baiknya.

Dekan Fakultas Agama Islam UIKA, Kholili Nawawi menyampaikan, dakwah adalah kewajiban setiap Muslim dengan sesuai kapasitasnya masing-masing. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW, sampaikanlah walau hanya satu ayat. Artinya walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini dakwah harus terus dilakukan sesuai kemampuannya masing-masing.

“Webinar internasional ini mudah-mudahan memberikan ilmu kepada kita semua dan kita bisa mengamalkannya dalam kehidupan,” kata Kholili.