Gereja Ortodoks Bulgaria Minta Pemerintah Tolak Masuk Pengungsi Arab Dan Afrika

Patriarch Maxim of the Bulgarian Orthodox Church participates in an Orthodox Easter service in the golden-domed Alexander Nevski cathedral in Sofia on April 23, 2011. The Bulgarian Orthodox Church celebrates Easter on Sunday, according to the Julian calendar. AFP PHOTO / NIKOLAY DOYCHINOV

Eramuslim – Setelah Hungaria menyatakan menutup perbatasan bagi para pencari suaka asal Timteng dan Afrika pada 15 September lalu, kini giliran Gereja Ortodoks Bulgaria meminta pemerintah untuk segera menghentikan arus pengungsi yang masuk ke negaranya.

Dalam pernyataan resmi Patriarch Maxim yang dikeluarkan Badan Gereja Ortodoks di situs web resminya menyatakan, “Sampai saat ini kami tetap membantu para pengungsi yang memasuki negara ini seperti keluarga sendiri. Akan tetapi kami meminta pemerintah tidak harus selalu membuka pintu tersebut.”

Patriark Bulgaria melanjutkan, “Hendaknya mereka yang menyebabkan timbulnya masalah pengungsi di Suriah ikut mencari solusi atas krisis yang kini terjadi. janganbiarkan rakyat Bulgaria harus membayar sesuatu yang tidak mereka lakukan,” menyidir invasi yang dilakukan AS di Irak dan Suriah.

Sebelumnya pada hari Jum’at (25/09) kemarin, PM Bulgaria Boyko Borissov dalam pernyataan persnya mengatakan bahwa dirinya dan rakyatnya takut jika pengungsi Muslim yang terus berdatangan ke negara mereka dapat menyebabkan konflik agama dengan penduduk asli Bulgaria.

Perlu diketahui bahwa 80% bahwa rakyat Bulgaria adalah penganut agama Kristen yang taat, sedangkan Muslim di negara ini hanya berkisar 13% yang merupakan umat Islam keturunan Dinasti Ottoman. (Almasryalyoum/Ram)