Membaca Pokok-Pokok Geostrategi Cina di Jalur Sutra (4)

Eramuslim.com – Kendati ada ungkapan bijak, “Jangan melihat buku dari sampulnya”, namun garis besar sebuah buku bisa diurai melalui judul. Kenapa? Judul buku, biasanya mencerminkan gagasan inti dan ide penulisnya. Dan sering kali, dengan membaca judul buku saja, si pembaca kutu buku —seolah-olah— telah dapat mengetahui sebagaian isi buku, bahkan paham benang merahnya.

Terkait hal di atas, dua dekade terakhir ini telah terbit dua buku yang judulnya sama, yaitu: “Silent Invasion“, atau Invasi Diam alias Invasi Senyap. Secara geostrategi, ia merupakan modus kolonialisme gaya baru terhadap objek jajahan/negara target melalui nirmiliter. Tanpa letusan peluru, tak tercium asap mesiu.

Buku pertama, terbit 1980-an ke bawah ditulis oleh Garth Alexander. Silent Invasion atau Invasi Senyap punya Alexander, membahas sepak terjang etnis Cina di Asia Tenggara khususnya segelintir elit swasta yang disebut sebagai “konglomerat hitam”. Poin Intinya, ada semacam kekhawatiran bahwa orang-orang Cina yang dipersepsikan penguasa ekonomi, kelak merambah ke sektor politik. Dan selang tak berapa waktu sejak buku tersebut terbit, kekhawatiran Alexander terbukti terutama setelah Orde Baru tumbang.