Makam Cut Nyak Dien Srikandi Aceh, Sajak Jihad di Pusaranya Buat Merinding

Ada Sajak Jihad di Pusara Makam Cut Nyak Dien

potret makam cut nyak dien srikandi aceh

Instagram @aniesbaswedan
Di pusara makam Cut Nyak Dien, terukir sajak jihad yang buat merinding. Berikut sajak jihad yang terukir di pusara makam Cut Nyak Dien:

“Karena djihadmu perdjuangan,
Atjeh beroleh kemenangan,
Dari Belanda kembali ke tangan,
Rakjat sendiri kegirangan.

Itulah sebab sebagai kenangan,
Kami teringat terangan-angan,
Akan budiman pahlawan djundjungan,
Pahlawan wanita berdjiwa kajangan

Itulah sajak yang terukir di Makam Cut Nyak Dien di Sumedang. Pahlawan asal Tanah Rencong itu sangat dihormati warga Sumedang, daerah tempat Cut Nyak Dien diasingkan seusai ditangkap tentara Belanda,” tulis Anies Baswedan dalam unggahannya.

Ceritakan Perjuangan Cut Nyak Dien

potret makam cut nyak dien srikandi aceh

Instagram @aniesbaswedan
Dalam unggahannya, Anies Baswedan menceritakan kisah perjuangan Cut Nyak Dien di Aceh hingga akhirnya di asingkan di Sumedang.

“Di film Tjoet Nja’ Dhien kita mengagumi cerita perjuangannya di Aceh. Hingga akhirnya pada 1906, Cut Nyak Dien ditangkap Belanda, diasingkan ke Sumedang karena takut akan terus mengobarkan semangat perlawanan rakyat Aceh.

Walau diasingkan ke Sumedang semangatnya untuk terus berjuang tidak padam, Cut Nyak Dien berjuang lewat jalan dakwah.

Cut Nyak Dien menghabiskan dua tahun terakhir hidupnya di pengasingan dengan mengajar penduduk sekitar mengaji Alquran dan bahasa Arab. Penduduk Sumedang lebih mengenal Cut Nyak Dien dengan panggilan penghormatan: Ibu Prabu atau kadang disebut juga ibu suci,” tulis Anies Baswedan dalam unggahannya.