Daftar Kecelakaan Proyek Infrastruktur Pemerintah di Era Jokowi (MRT dan Jalan Tol)

Jalan Tol

  1. Konstruksi Tol Pasuruan-Probolinggo Ambruk

Jalan tol Pasuruan-Probolinggo sepanjang 31,3 km merupakan bagian dari jalan tol Trans Jawa. Pemegang hak konsesi ruas tol ini adalah PT Trans Jawa Paspro Jalan Tol selaku badan usaha jalan tol (BUJT) yang kepemilikannya 100 persen oleh PT Waskita Toll Road. Bertindak selaku Kontraktor adalah PT. Waskita Karya, konsultan supervisi adalah PT. Virama Karya dan Konsultan PMI PT Monoheksa.

Berdasarkan data kepolisian, akibat ambruknya konstruksi Tol Pasuruan-Probolinggo 1 orang tewas dan 1 orang mengalami luka berat. Pasca ambruknya girder konstruksi tol Pasuruan-Probolinggo pada hari Minggu, (29/10/2017), Kementerian PUPR telah menurunkan tim untuk melakukan evaluasi desain, test dan metode kerja yang dilakukan oleh kontraktor.

Kemen PUPR mengaku mendapat penjelasan dari PT. Waskita Karya bahwa, pemasangan girder di Kecamatan Grati memiliki panjang 50,80 meter dalam proses erection menggunakan 2 buah mesin crane berkekuatan 250 ton dan 150 ton.

Pemasangan sudah dimulai sejak hari Sabtu dan menyelesaikan 3 girder. Saat dimulai pemasangan kemudian tali crane putus. Akibatnya girder menyentuh girder lainnya yang sudah terpasang sehingga keempat girder jatuh secara bersamaan.

  1. Jembatan Tol Bocimi

Jembatan Tol Bocimi di Kampung Tenggek, Desa Cimande Hilir, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, ambruk, Jumat (22/9/2017). Akibat peristiwa yang menimpa proyek yang masih dalam pengerjaan itu seorang pekerja tewas. Data sementara yang dihimpun dari kepolisian setempat menyebut, tiga orang pekerja proyek menjadi korban. Satu orang tewas di lokasi dan dua orang lainnya mengalami luka berat.

Korban tewas bernama Maman (25), sedangkan pekerja lainnya yaitu Saripudin (35) dan Darwin (30) mengalami luka-luka di bagian kaki dan dilarikan ke RSUD Ciawi untuk mendapatkan perawatan.