Jenazah Perempuan Dimandikan Perawat Pria, MUI Komentar Begini

Menurut Cholil, terkadang ada keterbatasan dalam penanganan jenazah Covid-19, seperti yang terjadi di RSUD Djasamen Saragih.

“Kadang-kadang ini perempuan, jenazah covidnya, sementara yang ada (petugas nakes) cuma laki-laki, seperti yang terjadi ini. Atau sebaliknya yang ada perempuan, sementara jenazahnya laki-laki,” ucapnya.

“Oleh karena itu, kalau jenis kelaminnya tidak sama, maka dilakukan pemandian seperti biasa, bajunya tidak boleh dibuka. Jadi kita enggak sampai melihat aurat,” tambahnya.

Ia menambahkan, jika kondisi itu tidak memungkinkan lagi, maka jenazah hendaknya ditayamumkan.

“Tayamum itu adalah menggunakan debu. Cukup diusap mukanya dengan debu, kemudian tangan sampai pergelangannya,” ujar Cholil.

“Bahkan dalam kondisi tertentu pun tidak dimandikan, bisa langsung dikuburkan,” tandas Cholil. [Fajar]