Jokowi Diwawancarai Wartawan Asing, Institute Ecosoc Rights Beri Sindiran Menohok

Tangkapan Layar Youtube BPMI Setpres, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam konferensi pers mengenai harga tes PCR, Minggu, 15 Agustus 2021

eramuslim.com – Organisasi masyarakat sipil, The Institute for Ecosoc Rights ikut merespon cuplikan video Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang diwawancarai oleh jurnalis BBC News, Karishma Vaswani terkait penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia.

Institute for Ecosoc Rights menilai bahwa jawaban Presiden Jokowi atas pertanyaan Karishma Vaswani tidak adanya penyesalan yang dilakukan pemerintah terkait tingginya angka kematian COVID-19 di Indonesia.

“Jawaban Presiden sama sekali tidak menunjukkan penyesalan terbesar yang dilakukan pemerintahannya terkait tingginya angka kematian. Presiden meletakkan masalah tingginya angka kematian pada kapasitas RS, bukan pada kebijakannya yang abai terhadap ancaman dan sains” tulis Institute for Ecosoc Rights di Twitter resminya, ecosocrights, Ahad (31/10/2021).

Tangkapan layar cuitan Twitter

Mereka menilai bahwa jawaban Jokowi justru menunjukan Pemerintah tidak mampu mempertanggungjawabkan kebijakannya yang membuat tingginya angka kematian.

“Padahal di tengah pandemi pemerintah terus menerus menyangkal bahwa kapasitas RS terbatas,” katanya.

“Dengan berdalih terbatasnya kapasitas rumah sakit, Presiden justru menganggap kematian tinggi itu sebagai hal yang tidak bisa dicegah dan yg wajar terjadi. Sudah tidak bisa mempertanggungjawabkan kebijakannya, eh menyesal pun tidak,” tuturnya.

Adapun dalam video yang ditayang ditayang BBCNews, Jokowi ditanya oleh Karishma Vaswani tentang tanggungjawab pemerintah terkait jumlah kematian yang tinggi yakni Indonesia akibat COVID-19.