Kabulog Buwas: Kalau Makanan Pokok Aja Impor, Berarti Ketahanan Negara ini Rawan

Padahal, semua data termasuk produksi dan kebutuhan seharusnya bisa diprediksi dan dihitung dengan baik sehingga terdapat satu data yang sama sebagai acuan.

“Saya masih gelap. Berapa produksi gabah, berapa kali panen raya. Impor satu juta ton berangkatnya dari mana? Di satu sisi Mentan bilang beras surplus. Lalu ini (impor) untuk apa, kepentingan dagang atau kepentingan apa? Konsumsi masyarakat per daerah aja bingung,” ujarnya.

Menurut Buwas, seharusnya kebutuhan beras tersebut dapat dihitung mulai dari tataran paling rendah misalnya RT/RW. Sebab kebutuhan beras dapat ditentukan dengan melihat jumlah dan usia penduduk.

“Berangkat dari data yang sebenarnya. Supaya pasti kebutuhan pangan kita itu kayak apa sih. Emangnya bayi makan beras?” tutupnya. [kumparan]