Peneliti Australia: Di Bawah Jokowi, Demokrasi Berada di Titik Terendah

Eramuslim.com – Peneliti politik Edward Aspinall dan Marcus Mietzner dari Australian National University di Canberra, Australia, menyebut saat ini demokrasi Indonesia sedang berada di titik terendahnya. Kepemimpinan Presiden Joko Widodo kemudian disebut-sebut sebagai salah satu penyebab dari kemunduran terbesar demokrasi di Indonesia di masa reformasi ini.

Meski Jokowi telah menyatakan sikap untuk menjaga demokrasi, pernyataan tersebut dinilai bertolak belakang dengan beragam kebijakan kontroversial yang lahir di masa pemerintahannya. Belum lagi tindakan represif aparat pemerintah terhadap massa demonstran dan jurnalis yang menuai sorotan karena dianggap antidemokrasi.

Juwita Hayyuning Prastiwi, dosen ilmu politik dari Universitas Brawijaya, memaparkan kemunduran demokrasi Indonesia tersebut di laman The Conversation. Ia menuliskan, blunder yang dilakukan Jokowi sehingga memancing kemarahan publik berawal ketika dirinya mendukung pengesahan revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Keputusan tersebut dianggap akan melemahkan lembaga tersebut dalam memberantas kasus-kasus korupsi di Indonesia. Tak hanya itu, banyak pihak juga menentang Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) yang dinilai mengandung sejumlah pasal karet.

Rakyat pun tak tinggal diam dengan melakukan aksi demonstrasi di berbagai kota untuk menolak revisi UU KPK dan RKUHP. Namun aksi tersebut berakhir ricuh dengan aksi pengrusakan dari para peserta demonstrasi dan tindakan represif pemerintah.