Politisi Golkar: Massa Pawai 19 Des, Sudah Sedikit, Merusak Taman, Nyampah Pula…

1911Eramuslim.com – Politisi Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia menertawakan Parade Bhineka Tunggal Ika yang digelar di Jakarta akhir pekan lalu.

Pasalnya, aksi yang disebut-sebut sebagai tandingan dari aksi jutaan umat Islam 411 tak banyak dari sisi jumlah massa.

Lucunya lagi, kata dia, gerakan mobilisasi Parade besar yang hanya diikuti ratusan orang itu akhirnya terbukti ada praktik ‘bayar massa’ demi mendatangkan massa.

“Lebih memalukan lagi peserta Parade yang cuma yang sedikit itu terlihat seperti piknik atau wisata dengan menduduki/merusak taman serta meninggalkan sampah,” kata Doli di sela-sela diskusi di kantor PB HMI, Jakarta, Senin (21/11/2016)

Hal tersebut, menurut Doli, berbeda dengan massa aksi 411 yang sangat tertib dan bersih.

“Saya kira Ahok harus bisa menjelaskan soal ‘bayar massa’ itu. Jangan sampai Ahok melakukan strategi ‘maling teriak maling’ terhadap massa aksi 411 yang dituduhnya dibayar 500 ribu,” cetus Doli.‎

Doli juga menyayangkan Parade Bhinneka Tuggal Ika yang terkesan sebagai aksi tandingan Bela Islam 411 silam.

“Kabarnya ini (massa) kan pendukung Ahok untuk menandingi Aksi Bela Islam 411. Apa maksudnya? Konteksnya saja jauh berbeda kok,” kata Doli.

Dijelaskan Doli, aksi Bela Islam II merupakan bentuk reaksi ummat Islam dan ulama terhadap penistaan Agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

“Ini tidak ada kaitannya dengan soal politik apalagi Pilgub DKI yang sangat lokal. Penistaan agama yang dilakukan Ahok sudah menjadi persoalan umat Islam di dunia internasional dan Ahok sudah menyandang status tersangka. Mereka Salah alamat,” beber Doli.

Sementara Parade Bhinneka Tunggal Ika, lanjut dia, bertendensi membela Ahok dan ingin membangun opini bahwa demonstran 411 mengancam keutuhan NKRI.

“Ini tidak relevan dan sangat politis. Apalagi dalam persiapannya panitia membangun opini seakan menghalalkan segala cara dengan berani mengatas namakan tokoh, ulama, organisasi, artis turut sebagai pengundang, yang akhirnya semua melakukan klarifikasi,” sesal Doli. (ts/ts)