Ratusan Pemuka Agama di Indonesia Meninggal di Tengah COVID-19

‘Enggan balik ke gereja’

Di kalangan gereja Katolik juga ada sejumlah pastor yang meninggal dunia.

Menurut Pater Otto Gusti, dosen dan Ketua Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) di Ledalero, Flores di provinsi Nusa Tenggara Timur, yang sebagian besar penduduknya beragama Katolik, virus COVID-19 juga memakan korban di kalangan pekerja gereja.

“Di Flores cukup banyak yang meninggal dunia dua bulan terakhir,” ujarnya.

“Jumlah imam yang meninggal dunia karena COVID-19 di Flores dan Lembata lima orang. Sedangkan umat sudah hampir 100 orang.

“Kegiatan gereja untuk sementara dibatasi. Misa dan yang lainya ditiadakan hingga awal Agustus,” katanya kepada ABC.

Di Jakarta, Benny Hari Juliawan SJ adalah Provinsial Ordo Jesuit di Indonesia, sebuah ordo dalam hirarki gereja Katolik di Indonesia yang memiliki 248 imam Jesuit, 59 diantaranya bertugas di paroki (gereja lokal).

“Ada 2 orang yang meninggal tahun lalu karena COVID. Satu pastor dan satu bruder. Romo Maryono di Semarang dan Bruder Prihana di Jakarta,” katanya.

Menurut Pastor Benny meninggalnya para pastor tentu punya pengaruh pada gereja, tapi tidak sebesar pengaruh yang ditimbulkan oleh pandemi secara keseluruhan.

“Kalau pastor meninggal, paroki akan kehilangan tenaga, tapi bisa dicarikan pengganti dari tempat lain,” katanya.

Dampak lebih luas bagi gereja adalah dari tidak hadirnya umat di gereja.

“Baru sekitar November 2020, orang bisa lagi ke gereja, tapi dibatasi hanya sekitar seperlima dari kapasitas biasa .dan orang tua serta anak-anak dilarang datang.”

“Ini jadi soal ketika gereja sudah dibuka lagi. Banyak orang muda enggan balik ke gereja,” katanya.

Dampak finansial menurutnya juga sudah dirasakan gereja.

“Karena orang tidak ke gereja, otomatis pendapatan gereja dari kolekte turun drastis.”

“Selain itu karya gereja seperti rumah retret juga kelimpungan karena orang tidak berani atau tidak bisa datang.

“Biaya pemeliharaan bangunan gereja/rumah retret, biaya pegawai semuanya tetap tapi pemasukan turun,” ujarnya.

[Republika]