Rizal Ramli: Perhatian Pemerintah Terhadap Pendidikan Rendah

Dia mengakui pemuda pemudi Indonesa cerdas-cerdas, jika sekolah di luar negeri banyak yang memperoleh predikat summa cumlaude, namun di Indonesia sendiri pendidikan tetap tertinggal karena tidak dibiasakan untuk berkompetisi.

Menurutnya, harus disediakan sebanyak Rp 20 triliun untuk melakukan berbagai kompetisi baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi dan nasional untuk berbagai disiplin ilmu dan hobi, pemenang disediakan hadiah beasiswa.

“Ini akan memacu para pelajar dan mahasiswa untuk berkompetisi, budaya kompetisi ini akan melahirkan keunggulan dan disiplin,” ujar RR.

Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itu juga menyampaikan, baik pendidikan, sosial dan politik sama saja harus ditanamkan budaya kompetisi secara teratur dan baik.

Tidak seperti sekarang di politik banyak noise alias kebisingannya, paslon menyewa buzzer yang terjadi adalah caci maki, saling menjatuhkan dan menjelekan lawan.

“Seharusnya adalah berkompetisi dalam gagasan dan konsep mau apa dan bagaimana mengatasi persoalan bangsa, rakyat disajikan musik yang indah dalam berkompetisi secara sehat memunculkan pemimpin dalam proses pemilu, bukan malah kebisingan,” terang RR.

Dari orasi RR sekitar satu jam, diselingi applaus dari para mahasiswa, diakhiri pertanyaan dari para mahasiswa baru. Luar biasa, walapun mahasiswa baru pertanyaan mereka berkualitas dan terarah, RR terlihat bahagia mendengar pertanyaan mereka, dan juga tidak segan-segan memberikan kiat sukses 4 G, god willing, gesit otak, gesit tangan dan gesit gaul, dimana salah satu dipunyai akan sukses dan jika empat empatnya mahasiswa bisa menjadi apa saja yang diinginkan.

Acara diakhiri dengan menyanyi lagu “Halo-halo Bandung” yang langsung dipimpin oleh Rizal Ramli dan diakhiri foto bersama. (rmol)