Surat Terbuka untuk “Haters” Ulama dan UAS

Pelaporan UAS ini adalah sikap arogansi kaum minoritas yang tidak tau diri dan tidak tau malu, ini mungkin karena kaum mayoritas terlalu baik kepada mereka selama ini.

Ormas-ormas Kristen yang melakukan pelaporan UAS ke polisi bisa disebut ormas Kristen radikal yang dibalut dengan kebodohan luar biasa.

Kalau anda gagal paham soal ceramah orang Islam, maka bagusnya anda belajar lagi kepada pendeta pendeta anda, anda sekolah lagi soal teologi, jadi bagusnya ke sekolah bukan ke polisi. Jangan sampai sudah kafir bodoh pula.

Umat Islam sudah lama bersabar atas arogansi minoritas di negeri ini, jadi jangan terus terusan memancing di air keruh, karena akibatnya nanti anda sendiri tidak akan mampu menanggungnya.

Umat Islam tidak punya ajaran kalau pipi kiri ditampar maka berikan pipi kanan, karena kalau anda memilih menampar pipi kiri kami duluan, maka kami akan tampar pipi kanan anda bahkan 100x tamparan yang lebih keras.

Umat Islam diajarkan damai, tapi bukan berarti anda bebas bermain api dan test case, umat Islam damai makanya anda hidup disini dengan aman dan nyaman, kalau kami bar bar dan arogan, gak tau nasib anda akan bagaimana, maka merenunglah. Jangan suka cari kesalahan yang gak perlu.

Umat Islam diajarkan damai, ratusan ayat al-Quran mengajarkan kami soal esensi damai ini, tapi kalau anda mengusik umat Islam, maka anda silahkan baca surat at Taubah dalam kitab suci kami, disana tidak ada lagi kata Bismillah sebagai tanda baca awal al Quran, karena surat ini identik dengan kemarahan kami.

Umat Islam tau kapan damai kapan tidak, tau kapan diam dan kapan membalas, tau kapan diam dan kapan mengambil sikap. Maka hiduplah dengan damai di negeri yang indah ini, jangan cari masalah dan cari cari konflik.

Cek dan ricek segala sesuatu sebelum berbuat, jangan arogan dan jangan suka berlebihan. Soal agama adalah soal sensitif, lebih sensitif daripada masalah politik. Maka hati-hatilah dalam melangkah.

Umat Islam terkenal damai di seluruh dunia, dibantai, dihabisi, dikudeta, diserang dst. Tapi kami tidak sembarangan membalas, karena umat Islam punya aturan yang ketat soal soal nyawa dan nama baik orang lain termasuk yang beda agama, maka pelajarilah kami sebelum anda mencari masalah dengan kami.

Kami damai bukan karena kami lemah, tapi kitab suci kami tidak mengizinkan perang sembarangan kalau tidak mencukupi syarat, nabi kami dulu sampai menunggu turun ayat izin perang bertahun tahun karena beliau tidak mau berperang kalau belum ada restu langit.