Tanggapi Ganjar-Mahfud, Jhon Sitorus: Cara Menghormati Pemerintah Bukan Harus Jadi Budak

eramuslim.com – Mantan calon presiden dan calon wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mengumumkan sikap mereka sebagai oposisi selama periode Prabowo Subianto menjabat sebagai Presiden.

Keputusan ini disambut baik oleh sejumlah pihak, termasuk loyalis Ganjar, Jhon Sitorus yang menganggap sebagai langkah yang konsisten dan berani.

“Sebuah sikap yang tegas dan jelas,” ujar Jhon dalam keterangannya di aplikasi X @Miduk17 (7/5/2024).

Menurut Jhon, deklarasi Ganjar dan Mahfud tidak ambigu dan tidak bertele-tele.

“Tidak abu-abu, tidak mencla-mencle,” cetusnya.

Sebagai seorang loyalis, ia pun menyambut baik sikap Ganjar-Mahfud deklarasi jadi Oposisi bagi Prabowo-Gibran selama 5 tahun kedepan.

“Ganjar-Mahfud deklarasi jadi oposisi bagi Prabowo-Gibran selama 5 tahun ini,” ucapnya.

Sikap ini dianggap Jhon sebagai bentuk penghormatan terhadap demokrasi.

“Karena cara menghormati pemerintah bukan harus jadi budak,” sebutnya.

Jhon bilang, mereka menyatakan komitmen untuk memberikan sumbangsih berupa pemikiran kritis demi kemajuan Indonesia.

“(Ganjar-Mahfud) menyumbang pikiran dan kritik agar Indonesia Maju bisa tercapai,” tandasnya.

Sebelumnya, Calon Presiden RI, Ganjar Pranowo, dengan tegas menyatakan dirinya sebagai oposisi di Kabinet Prabowo-Gibran.

Hal itu dilakukan dengan tujuan menjaga mekanisme pemeriksaan dan keseimbangan terhadap kebijakan pemerintah.

Pernyataan ini diungkapkan dalam acara Halalbihalal TPN Ganjar-Mahfud di Rumah Pemenangan, Jakarta (6/5/2024).

Langkah ini dianggap sebagai upaya untuk menunjukkan moralitas politik, dengan Ganjar menekankan pentingnya naiknya kelas politik dan kehormatan dalam berpolitik di Indonesia.

Dia menilai bahwa kritikan sebaiknya disuarakan melalui jalur yang sesuai, yaitu lewat parlemen.

Sementara itu, Calon Wakil Presiden RI, Mahfud Md, menyatakan komitmennya untuk terus berjuang melalui berbagai jalur, baik melalui partai politik maupun gerakan politik di luar partai.

Mahfud juga berencana untuk kembali mengajar di kampus guna meluruskan praktik hukum di Indonesia yang dinilainya saat ini cenderung tidak etis dan lebih menguntungkan kelompok kecil.

 

(Sumber: Fajar)

Beri Komentar