Ustaz Hilmi: BuzzeRp Mulai Beraksi Goreng Isu Bandingkan Syekh Ali Jaber dengan HRS

Eramuslim.com – Kasus penikaman ulama Syekh Ali Jaber ketika sedang memberikan tausiyah di Masjid Falahuddin, Tamin, Tanjungkarang Pusat, Bandarlampung, Minggu (13/9/2020), sore, kata pendakwah Hilmi Firdausi, sudah mulai ada yang mempolitisirnya.

Dia menyebut buzzer mulai menggoreng isu penikaman terhadap Syekh Ali Jaber dan membanding-bandingkan dengan pendakwah yang lainnya.

“Buzzer sudah mulai beraksi. Bukannya ikut berempati atas kasus penusukan Syekh Ali Jaber, mereka malah menggoreng isu bahwa beliau adalah ulama lembut, anti radikalis, tidak seperti HRS dan kawan-kawan. Hei kalian, Syekh Ali, HRS dan (Alm) UMAI itu orator aksi 411 yang bahkan terkena gas air mata waktu itu,” kata Hilmi Firdausi melalui akun Twitter @Hilmi28.

Hilmi Firdausi memposting screencapture ketika sejumlah tokoh agama tengah berorasi di atas mobil komando.

Kejadian yang dialami Syekh Ali Jaber mengingatkan tentang pentingnya selalu menjaga keselamatan pendakwah setiap kali memberikan ceramah. Hilmi Firdausi mengajak umat Islam untuk menahan diri setelah kejadian itu. Dia mengajak umat untuk meningkatkan kewaspadaan setiap kali menghadiri acara dakwah.

“Ya Robbana lindungilah guru-guru kami semua. Syafakallah Syekh Ali Jaber. Untuk semua saudaraku, tahan diri… tingkatkan kewaspadaan, jaga selalu guru-guru kita dalam setiap dakwahnya,” katanya.

Hilmi Firdausi teringat pada pernyataan seorang pejabat publik yang kemudian kontroversial tentang bibit radikalisme dibawa anak good looking.

“Ternyata yang menjadi bibit radikalisme itu bukan yang good looking dan hafidz Qur’an. Allah selalu mempunyai skenario terbaik untuk menjawab tuduhan-tuduhan yang menyakitkan kepada ummat Islam,” kata dia.