Wasiat KH. Hasyim Asy’ari: Perangilah Penghina Allah dan Al-Qur’an…

Peringatan tentang pentingnya menjaga kesucian agama juga telah ditulis dalam kitab Muqaddimah Qonun al-Asasi li Jam’iyati Nahdhatil Ulama dan Risalah Ahlis Sunnah wal Jama’ah. Dalam kitab Qonun al-Asasi, Syaikh Hasyim Asy’ari telah melihat terjadinya kerancuan dalam keyakinan kaum Muslimin pada zaman itu. Di antaranya, ada kaum yang membalik konsep al-haq (kebenaran), sehingga yang ma’ruf dianggap munkar, yang mungkar dianggap ma’ruf (Hasyim Asy’ari, Qonun al-Asasi li Jam’iyati Nahdhatil Ulama,hal. 24).

Hadratus Syekh Hasyim Asyari, pernah menceritakan tentang fenomena kesesatan pemikiran kaum Muslimin di pulau Jawa. Pada sekitar tahun 1330 H muncul ajaran-ajaran ‘asing’ dan tokoh-tokoh yang membawa pemikiran yang tidak sesuai dengan mainstream Muslim Jawa waktu, yakni berakidah Ahlussunnah wal Jama’ah.

KH. Hasyim Asy’ari juga mengkritik orang-orang yang menggunakan paradigma takfir (mengkafirkan orang yang menganut terhadap madzhab lain dalam bidang furuiyyah), penganut aliran kebatinan, kaum Syiah Rafidhah, pengikut tasawwuf menyimpang yang menganut pemikiran manunggaling kawulo gusti, dan kelompok Ibahiyyun (Hasyim Asy’ari, Risalah Ahlis Sunnah wal Jama’ah, hal. 10).

Ia berpendapat, aliran Syiah yang mencaci Shahabat Abu Bakar dan Umar adalah aliran yang dilarang untuk diikuti. Beliau mengutip penjelasan Imam Qadhi Iyadh tentang hadis orang yang mencela sahabat, bahwa ada larangan untuk shalat dan nikah dengan pencaci maki Shahabat tersebut. Karena mereka sesungguhnya menyakiti Rasulullah SAW (Risalah Ahlis Sunnah, hal. 11).

Peringatan itu ditujukan kepada kaum Muslimin agar tidak mengikuti paham Syi’ah.Menurutnya, madzhab Syi’ah Imamiyyah dan Syi’ah Zaidiyyah bukan madzhab sah. Madzhab yang sah untuk diikuti adalah Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali.