Wasiat KH. Hasyim Asy’ari: Perangilah Penghina Allah dan Al-Qur’an…

Ia pernah berfatwa tentang hukum orang yang berkeyakinan bahwa syariat Nabi Muhammad SAW sudah tidak berlaku lagi dan al-Quran sudah tidak memiliki faidah sekarang ini. Menurutnya, Syariat Nabi Muhammad Saw masih tetap berlaku sampai nanti hari Kiamat, begitu pula al-Qur’an. Barangsiapa yang mengingkari maka Islamnya rusak/murtad. Begitu juga orang yang mengikuti pendapat orang tersebut kemudian membenarkannya keyakinan atau ucapan tadi” (Hasyim Asyari, al-Dhurar al-Muntasirah fi Masil Tis’a ‘Asyarah, hal. 15).

Begitu pula, menurut Hasyim Asy’ari, para ulama’ telah bersepakat tentang hukum kafir terhadap orang-orang yang merendahkan Allah. Di antaranya, yaitu orang-orang yang meyakini ke-Esa-an Allah namun ia juga berkeyakinan bahwa Allah itu tidak kekal, meyakini Allah memiliki anak, meyakini bahwa dalam menciptakan Allah memiliki pembantu,  mengingkari kenabian Nabi Muhammad SAW, atau mengakui ada nabi setelah Nabi Muhammad SAW. Kelompok-kelompok ini tidak diragukan kekufurannya (kafir bi la raybi).

Berkenaan dengan merasuknya kesesatan dalam kaum Muslimin seperti tersebut, Hasyim Asy’ari memperingatkan agar hati-hati dalam mencari ilmu. Ia menyatakan bahwa hendaklah kaum Muslimin berhati-hati jangan ceroboh mencari guru. Janganlah berguru kepada orang yang bukan ahlinya, ahli bid’ah, dan tidak tsiqah agamanya. Ia mengutip sebuah hadis dari Ibnu Sirrin: “Sesungguhnya ilmu ini adalah agama. Maka, perhatikanlah dari siapa kamu mengambil agamamu” (Hasyim Asy’ari, Risalah Ahlis Sunnah wal Jama’ah,hal. 17).

Penulis: Kholili Hasib (jk/inpasonline)