Perjuangan Dokter Oen Boen Ing Selundupkan Penisilin untuk Jend. Soedirman

“Dalam perang tersebut, Dokter Oen ikut memasok penisilin untuk sang jenderal. Kita tahu, stok penisilin dan obat lainnya di masa perang merupakan hal langka dan pokok. Berkat penisilin ini, Dokter Oen ikut menyambung napas perjuangan rakyat Indonesia,” kata Sejarawan Solo Heri Priyatmoko kepada merdeka.com.

Tindakan Dokter Oen ini sangat berisiko. Jika ketahuan sudah pasti akan ditembak mati Tentara Belanda. Namun sang dokter ini nekat saja. Ternyata tak cuma penisilin, dokter Oen juga sering mengirimkan obat-obatan untuk para pejuang.

Darimana dia bisa mendapatkan obat-obatan ini?

“Itu memang Dokter Oen temannya banyak. Dari teman-temannya itu dia memperoleh obat atau penisilin. Temannya ada yang jualan obat. Ada yang punya toko obat China dan lain-lain. Sehingga dikumpulkan dan untuk digunakan jaman perjuangan,” beber Ketua Pembina Yayasan Kesehatan Panti Kosala Solo, Dokter Handojo Tjandrakusuma saat berbincang dengan merdeka.com.

Perang Kemerdekaan juga berkobar di Solo. Sejak 7 Agustus 1949, pasukan TNI dari berbagai kesatuan telah mengepung posisi Tentara Belanda di Kota Solo. Salah satu yang terkenal karena keberaniannya adalah para Tentara Pelajar. Tembak menembak tak pernah berhenti.

Seringkali anggota TNI yang terluka disembunyikan dalam rumah-rumah penduduk. Salah satu dokter yang berani menembus desingan peluru untuk menyelamatkan nyawa para pejuang itu adalah Dokter Oen Boen Ing. Hal itu dilakukannya berkali-kali.

“Dokter Oen ikut menolong dan mengobati para tentara pelajar yang sakit. Dia rela masuk ke area berbahaya untuk menyelamatkan mereka,” kata Dokter Handojo Tjandrakusuma.

Sejarawan Heri Priyatmoko menilai hal ini dilakukan Dokter Oen karena terdorong oleh semangat nasionalisme dan kemanusiaan yang sangat tinggi. Dia pasti sudah siap menerima resiko terburuk jika ditangkap Tentara Belanda.

“Tanpa semangat nasionalisme dan rasa welas asih, tak mungkin Dokter Oen bersedia menyabung nyawa untuk merawat tentara pelajar yang terluka. Rasa takutnya ditikam dalam-dalam demi sebuah mimpi perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI,” kata Heri

Tak heran para pejuang mengidolakan dokter Oen. Kadang dia juga memberikan surat keterangan berobat, agar pejuang yang menyamar bisa melintas masuk ke daerah yang dikuasai Belanda.

Kiprah Dokter Oen Boen Ing untuk kemanusiaan menjadikannya semacam legenda kemanusiaan di Solo. Sang dokter terkenal karena membuka praktik pukul 03.00 dini hari. Pasiennya kebanyakan wong cilik seperti penarik becak, kuli angkut hingga pedagang pasar.

Dokter Oen juga sangat dekat dengan berbagai kalangan di Kota Solo. Dia diangkat menjadi dokter keluarga keraton Mangkunegaraan Solo sejak tahun 1944 hingga akhir hayatnya. Sosoknya masih diingat sebagai dokter yang penuh rasa welas asih pada pasien miskin.