Asyari Usman: Eksodus Pengusaha Tionghoa ke Prabowo

Siapakah mereka? Rata-rata mereka adalah pengusaha menengah bawah. Tidak beromset besar, tetapi kehidupan mereka mapan. Mereka adalah para pengusaha yang telah, sedang, dan bakal terkena dampak langsung kebijakan ekonomi Jokowi yang tidak memihak rakyat.

Acara itu tidak hanya meriah, melainkan juga menohok. Menohok bagi Jokowi. Ini merupakan pesan langsung kepada Jokowi bahwa warga Tionghoa tidak lagi bisa diajak berkolusi untuk kehancuran. Mereka menyadari kekeliruan. Dan ingin memperbaiki kekeliruan itu. Ingin menyampaikan pesan kepada seluruh pihak bahwa sekarang tidak ada lagi dukungan tanpa syarat untuk Jokowi.

No more blank cheque untuk Jokowi. Tidak ada lagi cek bebas tulis untuk Jokowi dari komunitas Tionghoa.

Secara simbolis, para pengusaha menengah itu menyerahkan bantuan Rp425 juta untuk kegiatan pemenangan PS. Memang jumlah itu kecil dibandingkan keperluan kampanye PS. Tetapi, beban psikologis yang ditimpakannya kepada Jokowi bagaikan seberat 425 metrik ton.

Tak berlebihan juga untuk mengatakan bahwa Gala Dinner pengusaha Tionghoa malam tadi adalah “bom cluster” yang dijatuhkan ke kubu Jokowi. Langsung kucar-kacir. Banyak yang luka berat. Para komandan menjadi panik. Tekanan darah pun naik.

Saya memperkirakan, setelah seribuan warga Tionghoa menerobos garis takut dan menyatakan dukungan untuk Prabowo, bakal ada lagi acara yang sama. Akan muncul lagi komunitas Tionghoa lainnya yang pindah secara massal ke kubu Prabowo.

Eksodus komunitas Tionghoa dari kubu Jokowi telah dimulai.

*Penulis: Asyari Usman, adalah wartawan senior (kl/swamedium)