Proyek Patung-patung di Indonesia : Penghamburan Dana demi Menabung Dosa

Hadits tentang Nabi Palsu dan Penyembahan Berhala

Berhati-hatilah wahai umat Islam, terutama pejabat dan pengusaha. Meskipun sekarang patung-patung itu belum disembah, tetapi apa yang telah diadakan itu, mungkin sekali nantinya disembah. Atau mungkin dipindahkan ke lain tempat seperti yang dilakukan oleh bupati perempuan di Karanganyar Solo Jawa Tengah itu, yang ternyata kemudian patungnya disembah.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah memperingatkan:

وَلاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَلْحَقَ قَبَائِلُ مِنْ أُمَّتِى بِالْمُشْرِكِينَ حَتَّى تَعْبُدَ قَبَائِلُ مِنْ أُمَّتِى الأَوْثَانَ وَإِنَّهُ سَيَكُونُ فِى أُمَّتِى كَذَّابُونَ ثَلاَثُونَ كُلُّهُمْ يَزْعُمُ أَنَّهُ نَبِىٌّ وَأَنَا خَاتَمُ النَّبِيِّينَ لاَ نَبِىَّ بَعْدِى وَلاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِى عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ حَتَّى يَأْتِىَ أَمْرُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ ».

Dan Qiyamat tidak terjadi sebelum ada kabilah-kabilah dari umatku mengikuti orang-orang musyrik sehingga kelompok-kelompok dari umatku menyembah berhala-berhala. Dan sesungguhnya akan ada di antara umatku tiga puluh pendusta yang semuanya mengaku sebagai nabi. Padahal aku adalah penutup para nabi, tidak ada nabi sesudahku. Dan (tetapi) akan tetap ada dari umatku segolongan yang tegak membela kebenaran (al-haq) dan mendapat pertolongan (dari Allah), mereka tidak tergoyahkan oleh orang-orang yang menyelisihi (dan menghinakan) mereka, sampai datang keputusan Allah ‘Azza wa Jalla (yaitu kematian seluruh orang mukmin menjelang Qiyamat dengan datangnya angin yang mengakibatkan matinya setiap mukmin). (HR Ahmad, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah, dari Tsauban, ditakhrij oleh Imam As-Suyuthi, dishahihkan oleh Al-Albani).

Pendusta-pendusta yang mengaku nabi sudah bermunculan di Indonesia seperti Lia Eden dengan Agama Salamullah yang kemudian dinamakan Kerajaan Eden, mengaku dirinya salah satu dari Tuhan-tuhan dan juga pasangan Jibril dan mendirikan agama seperti nabi. Dan di tahun 2007 ada juga Ahmad Moshaddeq dari suku Betawi (Jakarta) mengaku nabi, Al-Masih al-Maw’ud, sehingga syahadatnya diganti, bukan

وأشهد أن محمدا رسول الله

Tetapi

وأشهد أن المسيح الموعود رسول الله

Dan aku bersaksi bahwa Al-Masih al-Maw’ud adalah rasul Allah.