Pendukung Teori Konspirasi Terpecah Setelah Pelantikan Biden

Eramuslim.com – Pendukung teori konspirasi QAnon terpecah dalam menanggapi pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Sebab pelantikan itu menyangkal keyakinan mereka Donald Trump akan tetap menjabat sebagai presiden untuk mengalahkan musuh-musuh negara yang disebut ‘deep state’.

Banyak pengikut QAnon yang terkejut dan frustasi Joe Biden mengambil sumpah jabatan sebagai presiden AS ke-46. “Saya ingin muntah,” kata salah satu pendukung QAnon di aplikasi kirim pesan Telegram, seperti dikutip BBC, Kamis (21/1).

“Saya muak dengan semua kepalsuan informasi dan harapan,” kata pengguna Telegram lainnya.

Selama beberapa pekan terakhir pengikut QAnon mempromosikan 20 Januari akan menjadi kebangkitkan. Ketika tokoh-tokoh Partai Demokrat dan elit ‘pedofil pemuja setan’ ditangkap dan dieksekusi oleh perintah Trump.

Namun setelah Biden mengambil sumpah dan tidak ada tokoh Demokrat yang ditangkap. Sejumlah pendukung QAnon tidak nyaman menghadapi kenyataan. “Ini sudah berakhir dan kami dipermainkan,” tulis salah satu pengikut teori konspirasi itu.

Beberapa jam kemudian ribuan komentar serupa muncul di berbagai platform mulai dari media sosial Gab, Telegram dan forum-forum pinggiran karena media sosial menutup banyak akun mereka sejak penyerangan ke Capitol Hill 6 Januari lalu.