Sutradara Luc “Taken” Besson: “Kamu Dan Agamamu Yang Indah Telah Dinodai…”

Luc-Besson-600x310Eramuslim.com – Sutradara kenamaan Prancis Luc Besson menulis sebuah surat terbuka yang menyentuh untuk para pemuda Muslim Perancis, setelah insiden penembakan di Charlie Hebdo. Sutradara Taken dan Lucy tersebut menyerukan penolakannya pada ekstremisme dan berjanji akan bekerja sama dengan komunitas Muslim, demi membangun suatu tatanan masyarakat yang berkeadilan.
Mengutip Deadline, Besson menyalahkan masalah kesulitan ekonomi di Prancis sebagai akar dari radikalisme dan terorisme di Perancis.

Sutradara yang juga pendiri Eurocorp itu mengatakan, masalah mendasar kehidupan masyarakat Prancis selama ini berdasarkan empat hal yakni: uang, keuntungan, segregasi (perbedaan), dan rasisme. Ia mengatakan, jumlah pengangguran di bawah usia 25 tahun di Prancis mencapai 50 persen. Banyak masyarakat yang terpinggirkan menurutnya, hanya karena masalah warna kulit dan nama mereka.
“Kalian dipertanyakan 10 kali setiap hari, kalian memadati blok apartemen dan tak ada yang mewakilimu. Siapa yang bisa hidup dan berkembang dalam kondisi seperti itu?” ujar Besson.
Besson mengimbau para pengusaha dan pemimpin politik di Prancis, untuk membantu pemuda Muslim keluar dari jeratan masalah ekonomi.
Berikut teks lengkap surat terbuka Besson:
“Saudaraku, jika kalian tahu betapa aku terluka untuk kalian hari ini, kamu dan agamamu yang indah telah dinodai, dihina dan dipinggirkan. Melupakan kekuatanmu, energi dan rasa humormu, hati nurani dan persaudaraanmu. Ini tak adil dan bersama-sama kita akan memperbaiki ketidakadilan ini. Kami adalah jutaan orang-orang yang mencintaimu dan akan membantumu. Mari kita mulai dari awal. Apa yang masyarakat kami tawarkan padamu hari ini?
Selama ini didasarkan pada uang, keuntungan, segregasi (perbedaan), dan rasisme. Di beberapa tempat di pinggiran kota, pengangguran di bawah usia 25 tahun mencapai 50 persen. Kamu terpinggirkan hanya karena warna kulit atau nama depanmu. Kalian dipertanyakan 10 kali setiap hari, kalian memadati blok-blok apartemen dan tak ada yang mewakilimu. Siapa yang bisa hidup dan berkembang dalam kondisi seperti itu?
Keuntungan jadi yang utama. Kami memotong dan menjual cabang pohon apel dan terkejut karena tak ada buahnya. Masalah sebenarnya di sana dan itu jadi tanggung jawab kita semua untuk menyelesaikannya.
Saya memanggil para pemangku kekuasaan, bos-bos besar, dan semua pemimpin. Bantu pemuda yang telah dipermalukan ini untuk hanya sekadar menjadi bagian dari masyarakat. Perekonomian semestinya melayani manusia buykan sebaliknya. Melakukan kebaikan adalah hal yang indah. Para penguasa, apa Anda memiliki anak-anak? Apa Anda mencintai mereka? Apa yang akan Anda tinggalkan untuk mereka? Uang? Mengapa bukannya sebuah dunia yang lebih adil? Itu akan membuat anak-anak Anda lebih bangga padamu.
Kita tak bisa membangun kebahagiaan di atas penderitaan orang lain. Ini tak ada di Kristen, Yahudi atau Muslim. Ini sesuatu yang egois dan seperti membenturkan masyarakat dan bumi kita ke dinding. Apa yang kita mulai lakukan hari ini untuk menghormati mereka yang tewas.
Terorisme tak akan pernah menang.
Dan engkau saudaraku, kalian juga memiliki tugas untuk dilakukan. Bagaimana kalian mengubah kehidupan masyarakat yang selama ini ditawarkan pada kalian? Dengan bekerja, belajar, pilih pena dibandingkan Kalashnikov (senjata). Itulah hal baik mengenai demokrasi, ia menawarkan Anda alat untuk membela diri. Tentukan nasibmu sendiri, raih kekuatn. Kalian bisa membeli KAlashnikov (AK-47) dengan 250 euro, tapi tak lebih dari tiga euro untuk membeli pena, dan respon yang Anda dapat akan seribu kali lebih berdampak. Raih kekuasaan dan ikuti aturan hukum.
Raih kekuatan secara demokrasi, dibantu semua saudaramu. Terorisme tak akan pernah menang. Sejarah yang akan membuktikannya. Gambaran indah para martir akan berjalan di kedua arah. Saat ini ada seribu Cabus dan Wolinskis (mengacu pada para penembak di Charlie Hebdo) yang baru saja lahir. 
Raih kekuatan dan jangan biarkan orang lain mengontrol kalian. Ketahuilah kedua saudaramu yang berdarah hari ini bukanlah saudaramu dan kita semua tahu itu.
Mereka hanya dua orang yang memiliki cara berpikir yang lemah dan dikucilkan masyarakat dan kemudian disalahgunakan oleh pengkhotbah yang menjual keabadian. Pengkhotbah radikal yang bermain dan melakukan bisnis dengan memainan penderitaanmu bukanlah sesuatu yang baik. Mereka memanfaatkan agamamu untuk keuntungan mereka. Itulah bisnis mereka, perusahaan kecil mereka. Besok saudaraku, kita akan menjadi lebih kuat, lebih terhubung, lebih dekat. Saya berjanji pada kalian. Tapi hari ini, saudaraku, saya menangis bersamamu…” (rz)

———————

Dapatkan App Eramuslim for Android KLIK DISINI.