Cemas Dengan Situasi Terakhir di Dunia Arab, AS Tingkatkan Kerjasama Militer Dengan Zionis Israel

U.S. Secretary of Defense Ash Carter (front 3rd L), Israel's Defence Minister Moshe Ya'alon (front 2nd L), Israeli Brigadier General Moni Katz (front L) and Deputy Chief of Staff Major General Yair Golan stand at the Hussein Lookout near Kiryat Shmona, Israel's border with Lebanon, July 20, 2015. Carter, making the first visit by a U.S. cabinet official to Israel since last week's landmark agreement to curb Iran's nuclear program, aims to move away from political tensions over the accord to more cool-headed, nuts-and-bolts discussions on deepening security ties. REUTERS/Carolyn Kaster/Pool

Eramuslim – Menteri Pertahanan Ashton Carter menyatakan bahwa Amerika Serikat siap meningkatkan hubungan kerjasama militer dengan Zionis Israel, ditengah kekhawatiran negara Yahudi tersebut terhadap kesepakatan damai program nuklir Iran.

Pernyataan ini disampaikan Menhan Ashton Carter dalam acara konferensi pers bersama dengan Menhan Zionis Israel Moshe Yaalon di ibukota Tel Aviv pada Senin (20/07) malam.

Dalam keterangannya, Menhan Ashton Carter mengatakan, “Kedua negara telah sepakat untuk meningkatkan kerjasama militer dalam rangka memperkuat keamanan bersama seperti pertahanan anti-rudal, perencanaan militer atau keamanan informasi.”

Ashton Carter menambahkan, “Dengan hubungan yang mesra, kedua negara bisa membuat banyak dalam bidang kerja sama militer. Dan Ini adalah pandangan dari Amerika Serikat.”

Sementara itu menanggapi pernyataan Menhan AS, Moshe Yaalon menyatakan bahwa negaranya akan berfokus dan belajar pada dampak perjanjian antara negara-negara Barat dengan program nuklir Iran.

Moshe Yaalon menambahkan, “Kami percaya bahwa meningkatnya kemampuan Iran di bidang senjata konvensional akan banyak menguntungkan sekutu-sekutunya seperti Syiah Hizbullah di Lebanon atau Hamas Palestina.”

“Akan tetapi dibalik semua itu saya ingin berterima kasih kepada pemerintahan Amerika Serikat di bawah Presdien Barack Obama yang telah menjadi teman terbesar Zionis Israel,” tutup Yaalon. (Alarabiya/Ram)