Hadits

Bagaimana memadukan hadits tentang Islam yang terasing dan hadits tentang kekalahan yahudi? Seolahkeduanya bertentangan

Pembeli sering minta jatah untuk mencicipi buah dan minta tambah yang membuat saya sebagai pedagang merugi, bolehkah untuk menutupi kerugian saya mengurangi timbangan?

Ada sebagian dari perbuatan nabi SAWyang wajib, sunnah, bahkan haram kita ikuti/teladani, lalu bagaimana hubungannya dengan wajibnya kita mengikuti sunnah beliau?

Benarkah hadits ini datang dari Nabi SAW? Dan apa benar jihad secara pisik hanyalah jihad yang kecil?

Harus memilih jamaah yang manakah saya agar saya selamat dunia dan akhirat?

Bagaimana kita harus memandang masalah khilafiyyah, bukankah kebenaran itu hanya satu? Kalaupun di antara hal yang menjadi khilaf itu -katakanlah semua benar- bukankah di antaranya keduanya ada nash yang paling kuat?

Mengapa umat Islam masih saja melakukan berbagai macam bid’ah yang jelas-jelas dilarang Allah? Misalnya, masih saja ada kelompok yang melakukan ritual shalat tasbih, padahal hadits tentang shalat tasbih itu adalah hadits palsu?

Apakah kutubussittah yaitu Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Nasa’i, Sunan turmizi, Sunan Abu Dawud dan Ibnu Majah sudah ditakhrij? Mengapa Al-Albani masih mentakhrij ulang?

Bagaimana pertangungjawaban saya kepada Allah nanti bila ternyata saya memilih fatwa yang salah? Seandainya ibadah saya bid’ahatau ternyata fatwa Syeikh Bin Baz tentang isbalbenar, apakah saya akan mendapatkan kemurkaan Allah di akhirat nanti?

Apakah hadist shahih yang benar secara periwayatannya sudah pasti benar pula secara isinya?Bagaimana kedudukan hadist shahih terhadap AlQuran, Apakah tunduk pada Al-Quran dan tidak boleh bertentangan? Bagaimana mensikapinya?