Ini Karamah Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani yang Tak Masuk di Akal

Beliau menjawab, “Ia busuk dan berulat karena dijamah oleh tangan seorang zalim dan ia harum dan wangi karena dijamah oleh seorang wali Allah.”

Konon sejak itu khalifah taubat dan menjadi pengikutnya yang setia.

Al-Jilani benar-benar tidak takut akan murka khalifah. Padahal, pada masa itu, jika seorang berani mencela perbuatan khalifah, maka akan mendapat hukuman yang berat.

Kisah lainnya, Abul Husein Ali Husni Nadwi mengungkap dalam Kitabnya Rijal al-Fikri wa’l-Da’wah fi’l-Islam. Dalam buku ini diceritakan ketika khalifah al-Muktadi Liamrillah (467-487 H) mengangkat Abu al-Wafa’ Yahya bin Said bin Yahya al-Mudhafar untuk menjadi hakim (qadhi), maka al-Jilani menyerang habis-habisan dalam ceramahnya: “Engkau menjadi penguasa atas kaum muslimin dengan cara yang zalim. Apa tanggung jawabmu di sisi di akhirat kelak?”.

Maka khalifah pun mendadak menangis dan seketika itu juga Abu al-Wafa’ dipecatnya.

Sultannya Para Wali
Tentang karakteristiknya yang mulia ini, al-Jilani mendapat julukan yang tinggi. Yusuf al-Nabhani, dalam bukunya Jami’u Karamat Auliya menyebutnya sebagai sultannya para wali (sulthan al-auliya’) dan imamnya para sufi (imam al-asfiya’).

Demikian pula Izzuddin bin Abdussalam dan Ibnu Taimiyah, yang dinukil secara mutawatir mengatakan, bahwa al-Jilani mempunyai banyak karamah melebihi para wali di masanya.

karamah itu adakalanya digunakan untuk sesuatu yang luar biasa (Khariq al-‘adah) yang terjadi pada diri seseorang yang saleh atau wali sebagai anugerah dari Allah SWT, untuk menunjukkan ketinggian kedudukan orang tersebut di sisi-Nya sebagaimana mukjizat para Nabi.

Para pengikutnya meyakini karamah Syaikh Abdul Qadir al-Jilani yang terpenting adalah menghidupkan hati dan jiwa yang mati, menanamkan keimanan, menanamkan rasa takut kepada Allah SWT, serta menyalakan jiwa untuk berbakti kepada-Nya.

Secara metaforis disebutkan, Al-Sya’rani mengatakan bahwa ia tidak pernah dihinggapi lalat sebagaimana Rasullah SAW, karena kemuliaannya.(sindonews)