Munculnya Imam Mahdi Jelang Kiamat, Ini Tanda-tandanya

Sedangkan kaum Rum akan bergerak menuju Syiria dan turun di Kota A’maq atau di Dabiq yang terletak di dekat Damsyik dalam sebuah kumpulan bala tentara dengan delapan puluh bendera, yang mana di bawah tiap-tiap bendera tersebut terdapat 12.000 tentara.

Siapa Imam Al-Mahdi?
Imam Al-Mahdi (Al-Mahdi Al-Muntazhar) adalah seorang laki-laki muda yang berasal dari umat Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. Beliau adalah seorang dari khalifah dan pemimpin yang mendapat petunjuk. Nama ayahnya mirip dengan nama ayah Nabi Muhammad, maka namanya adalah Muhammad bin ‘Abdullah. Beliau akan memenuhi penduduk bumi dengan keadilan. Ciri-ciri fisik Imam Mahdi yaitu berkening lebar dan berhidung panjang (mancung).

Sebelumnya beliau mempunyai sedikit kekurangan, kemudian Allah mengampuni dosa-dosanya dan menunjukkan jalan yang lurus kemudian menurunkan ilham-ilham-Nya. Allah akan mengishlah Al-Mahdi dalam waktu satu malam.

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: ” Al-Mahdi berasal dari umatku, berkening lebar, berhidung panjang dan mancung. Ia akan memenuhi bumi ini dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana keadaan bumi sebelum itu dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan, dan ia berumur tujuh tahun.” (Hadis Hasan, diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan Al-Hakim dari Abi Sa’id Al Khudri)

Tanda yang Meyakinkan Kemunculan Al-Mahdi
Ummul Mu’minin Sayyidah Aisyah berkata: “Pada suatu hari tubuh Rasulullah bergetar dalam tidurnya.” Lalu kami bertanya: “Mengapa engkau melakukan sesuatu yang belum pernah engkau lakukan sebelumnya wahai Rasulullah?”

Rasulullah صلى الله عليه وسلم menjawab: “Akan terjadi suatu keanehan, yaitu bahwa sekelompok orang dari umatku akan berangkat menuju Baitullah (Ka’bah) untuk memburu seorang laki-laki Quraisy yang pergi mengungsi ke Kakbah. Sehingga apabila orang-orang tersebut telah sampai di sebuah padang pasir (Al-Baida) maka mereka ditelan bumi.”

Kemudian kami bertanya: “Bukankah di jalan padang itu terdapat bermacam-macam orang?” Beliau menjawab: “Benar, di antara mereka yang ditelan itu ada yang sengaja pergi untuk berperang, ada pula yang dipaksa untuk berperang serta ada pula orang yang sedang berada dalam suatu perjalanan, akan tetapi mereka binasa dalam satu waktu dan tempat yang sama. Sedangkan mereka berasal dari arah (niat) yang berbeda-beda. Kemudian Allah akan membangkitkan mereka pada hari kebangkitan menurut niat mereka masing-masing.” (HR Al-Bukhari pada Kitab Al Buyu’ Bab: Ma Dzukira fii Al Aswaak)