Perbuatan Halal yang Sebabkan Gejolak Syahwat

Eramuslim.com – Di antara gaya hidup yang berlaku di akhir zaman ini adalah berlebih-lebihan dalam hal makanan. Mulai dari memilah-milih makanan, sibuk mencari tempat makan hingga menyita sebagian besar waktu yang diberikan Allah Ta’ala kepadanya, tidak mau makan kecuali menu dengan harga selangit dan rasa yang wah atas nama gaya dan gengsi, sampai pada mengonsumsi makanan tanpa memperhatikan halal dan haramnya.

Sebagai bentuk lengkap dan menyeluruhnya ajaran Islam, soal ini bukanlah hal yang sederhana. Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam menempatkan bahasan tentang hal ini dalam porsi pertengahan dan amat akomodatif dengan fitrah penciptaan manusia. Pasalnya, jika hal ini tidak diatur, meski merupakan sebuah kebolehan, ianya menjadi sebab utama bergejolaknya syahwat seseorang.

Makanan dikategorikan sebagai sebuah hal yang mubah. Dibolehkan selama tidak ada dalil yang mengharamkannya. Tujuan utamanya, agar seseorang mendapatkan kekuatan yang cukup untuk menjalankan tugas sebagai hamba dan khalifah Allah Ta’ala di muka bumi ini. Asal bisa menegakkan tulang belakang, soal makanan ini sudah kelar.

Di sini pula terletak hikmah mengapa Allah Ta’ala mengharamkan makanan-makanan tertentu. Sebab makanan dan minuman yang diharamkan, jika nekat dikonsumsi, bisa menjadi sebab kelemahan dalam ibadah, sakit fisik dan ruhani. Makanan yang haram tidaklah menghasilkan sesuatu, kecuali keburukan yang makin bertambah seiring berjalannya waktu dan intensitas konsumsi.