Penggolongan Waktu dalam Alquran

Waktu dengan hitungan

Waktu dengan pengertian di dalam bilangan jumlah tertentu atau siklus semacam ‘am, sinin, dan sanah atau tahun, syahr atau bulan,  dan yaum atau hari. Di Dalam hal ini, Alqur’an tidak menyebutkan adanya waktu yang disebutkan dengan minggu atau pekan.

Waktu yang diungkapkan dalam bilangan ini banyak sekali tercantum dalam Alquran. Seperti istilah tahun dalam At Taubah ayat 126, Yunus ayat lima dan Al hajj ayat 47. Kemudian bulan dalam Al baqarah ayat 185 dan hari dalam As Sajdah ayat lima.

Di dalam Alquran juga terdapat waktu relatif, seperti mengungkapkan seribu tahun di bumi sebanding dengan sehari di sisi Allah. Ini tercantum dalam Alquran Surat Al Hajj ayat 47, “Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu,”.

Waktu untuk menyebut fenomena alam

Waktu yang merupakan bagian dari fenomena malam atau siang hari, seperti disebutkan dengan istilah-istilah ibkar, gadah, bukrah,dan isyraq atau pagi. Istilah ini ada dalam beberapa surat Alquran seperti dalam Ali Imran ayat 41, Al An’am ayat 52, Maryam ayat 11 dan Sad ayat 18.

Istilah ‘asyiyi dan asal atau petang dalam surat Ali Imran ayat 41 dan Al A’raf ayat serta al-‘asr atau sore dalam al-‘Asr ayat satu.

Waktu juga menjadi bagian dari sebutan-sebutan lebih kecil dari penggalan waktu pagi, siang dan sore, misalnya yaitu tarafayin-nahar atau tepi siang , zulafamminal-lail atau bagian awal malam, li duluqisy-syamsy atau tergelincir matahari, gasaqil-lail atau gelap malam, serta fajr, an-nujūm, dan saĥar atau menjelang pagi.