Waspadai 7 Penyakit Lisan Yang Sering Diremehkan Ini

2. Berlebihan dalam berbicara

Berlebihan dalam bicara ini termasuk dalam pembicaraan yang tidak berguna hingga melebihi keperluannya. Walalupun tidak menimbulkan bahaya bagi diri sendiri dan orang lain, bicara yang berlebihan juga termasuk dalam perbuatan tercela.

Rasulullah bersabda, “Ucapkanlah perkataan kalian tetapi jangan sampai setan memperdaya kalian.” (HR. Abu Dawud).

Sabda Rasululullah di atas mangisyaratkan bahwa perkataan yang berlebihan termasuk pujian yang jujur dikhawatirkan akan disusupi setan dengan menambahkan sesuatu yang tidak perlu.

3. Perbantahan dan perdebatan

Saling membantah dan berdebat adalah hal yang lumrah di masa sekarang, terlebih di media sosial. Orang berlomba-lomba untuk saling mempertahakan pendapatnya dan menolak keras-keras pendapat orang lain. Padahal kedua hal tersebut sangat dilarang oleh Rasulullah. Bahkan mereka yang yang mampu meninggalkan perbantahan akan mendapat ganjaran sebuah rumah di surga kelak.

Rasulullah bersabda, “Janganlah kamu mendebat saudaramu, janganlah kamu mempermainkannya, dan janganlah kamu membuat janji dengannya lalu tidak kamu tepati.” (HR. at-Tirmidzi).

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda,

“Siapa yang meninggalkan perbantahan padahal dia benar maka dibangun untuknya sebuah rumah di surga yang paling atas. Siapa yang meninggalkan perbantahan sedangkan dia salah maka dibangun untuknya rumah di bagian pinggir surga.

4. Pertengkaran

Lebih berat daripada bantahan dan perdebatan, pertengkaran bisa saja muncul secara tiba-tiba. Pertengkaran cenderung menyalahkan orang lain dan bersikeras mempertahakannya pendapatnya demi mencapai harta dan hak yang direncanakan.

Dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha, Rasulullah bersabda,

“Orang yang paling dibenci Allah adalah yang paling keras dalam pertengakaran.” (HR. Bukhari).

5. Berkata keji, jorok, cacian, dan melaknat.

Mencela, berkata jorok, mencaci dan melaknat adalah hal tercela yang jadi sumber keburukan dan kehinaan. Ketika seseorang berbicara demikian, maka hilanglah rahmat Allah padanya. Yang demikian juga bukanlah tanda-tanda seorang mukmin.

“Orang mukmin itu bukanlah orang yang suka melukai, bukan orang yang suka melaknat, bukan orang yang suka berkata keji dan bukan pula orang yang suka berkata kotor.” (HR. at-Tirmidzi).

Nabi Muhammad bersabda,

“Jauhilah kekejian, karena Allah tidak menyukai kekejian dan membuat-buat kekejian.”

6. Nyanyian dan syair

Salah satu bahaya dari lidah adalah nyanyian dan syair. Mengenai syair, perkataan yang baik maka dihitung kebaikan, namun perkataan yang buruk dihitung sebagai keburukan juga. Tetapi kosentrasi syair sendiri adalah perbuatan tercela. Begitu pula dengan nyanyian, yang mana jika tidak mengandung pujian-pujian kepada Allah dan Rasul-Nya, atau kata-kata yang baik maka dapat dihitung sebagai perkataan yang tidak berguna.

Rasulullah bersabda,

“Bahwa bagian dalam salah seorang di antara kalian penuh dengan nanah sampai mematikannya, sungguh lebih baik baginya daripada ia penuh, dengan syair.” (HR. Muslim).

7. Senda gurau.

Termasuk juga bahaya lidah dan perbuatan yang sangat dilarang adalah senda gurau, kecuali dalam kadar yang sedikit. Rasulullah bersabda,

“Janganlah berbantah-bantahan dengan saudaramu dan jangan bersenda gurau dengannya.” (HR. at-Tirmidzi).