Sang Pemberani (Perlunya Pemberani Ketika Situasi Tertekan)

Kemudian Rasul SAW dipapah oleh Thalhah menaiki bukit yang ada di ujung medan pertempuran. Tangan, tubuh dan kakinya diciumi oleh Thalhah, seraya berkata dengan nada lembut, “Aku tebus engkau Ya Rasulullah dengan ayah ibuku.” Nabi SAW tersenyum dan Bersabda: “Keharusan bagi Thalhah adalah memperoleh…”Yang dimaksud Rasulullah SAWadalah memperoleh surga.

Sungguh, peristiwa yang sangat luar biasa, suatu ketika Abu Bakar Ash-Shiddiq pernah berkata, “Perang Uhud adalah harinya Thalhah. Pada waktu itu akulah orang pertama yang menjumpai Rasulullah. Ketika melihat aku dan Abu Ubaidah, baginda berkata kepada kami: ‘Lihatlah saudaramu ini.’ Pada waktu itu aku melihat tubuh Thalhah terkena lebih dari tujuh puluh tikaman atau panah dan jari tangannya putus.” Subhanallah!

Sebuah pelajaran berharga dari sahabat Thalhah, pahlawan Islam yang gagah berani, rela berkorban apa saja demi Allah dan Rasul-Nya, untuk kemuliaan agamanya. Karena ia tahu, nilai dunia itu tak ada apa-apanya, akhiratlah masa depan yang sesungguhnya. Berbahagialah Thalhah, ia mendapatkan tempat yang mulia disisi-Nya. Semoga kita bisa meneladani sikap sahabat Thalhah.

Saat ini dunia Islam sedang dijajah dan dihinakan, apakah kita hanya diam dan berpangku tangan, ataukah kita mau untuk bangkit berjuang demi kemuliaan Islam.

http://mustofa.web.id/