KH. Hasyim Asy’ari: Wali Allah yang Benar dan Wali-walian

Selain masalah ini, disebut juga tentang wali yang sebenarnya adalah yang tidak memproklamirkan dirinya sebagai wali.  Dalam kitab Nataaijul-Afkaar disebutkan, “Wali tidaklah mau membukakan pintu kemasyhuran dan pengakuannya….Barangsiapa yang menghajatkan kemasyhuran bukanlah ia seorang ahli tarekat, bahkan ia adalah musuh ahli tarekat.” Kemudian dikisahkanlah tentang Imam Nawawi yang berusaha menyembunyikan kewaliannya di antara para murid sebagai wali quthub.

Berdasarkan hal ini, KH. Hasyim Asy’ari menulis:

“Teranglah sudah bahwa orang jang memproklamirkan dirinja sebagai wali, pastilah ia merupakan wali2an, jang sudah terang keliru karena mau melahirkan dan memperkenalkan dirinja sebagai wali, memperkenalkan sirrul chususiah (rahasia kekhususan). Waspadalah terhadapnya.”

Itulah pembahasan khusus tentang wali yang benar dan wali yang salah. Adapun masalah-masalah selanjutnya yang diterangkan beliau adalah: definisi tahuhid, definisi makrifat kepada Allah, pernyataan tentang basinya syariat Islam sejak 1357 H, syarat menjalankan tarekat,  maksud mengambil tarekat,  syarat guru tarekat, sayarat berguru, haruskah masuk tarekat dan tanda orang baik dan yang jahat. Semuanya ada 19 persoalan dan dijawab oleh beliau dengan lugas dan cukup memuaskan.

[Hidayatullah]