Kisah Nafisa Makcomblang Khadijah dan Nabi Muhammad

Setelah pertemuan itu, Nafisa kembali kepada Khadijah mengatakan, “Wahai Khadijah sudah selesai urusannya.”

Khadijah terkejut dan memastikan, “Apa yang selesai?”

Nafisa membalas, “Muhammad sudah setuju.”

Khadijah lalu merespon, “Baik kalau begitu, jangan ditunda.”

Setelah itu, Nafisa kembali lagi kepada Nabi Muhammad SAW dan mengatakan, “Wahai Muhammad, sudah selesai urusannya.”

Saat itu Nabi Muhammad SAW bingung dan bertanya, “Apa yang sudah selesai?”

Nafisa menjawab dengan jelas, “Khadijah sudah setuju. Kapan kita bertemu?”

Singkat cerita, paman Nabi Muhammad SAW, Abu Thalib dipanggil untuk menghadap ke rumah Khadijah.

Dari pihak Khadijah, ayahnya sendiri, Khuwailid dan ditemani juga oleh sepupunya Waraqah bin Naufal, seorang pendeta nasrani yang nanti akan mengakui kenabian Nabi Muhammad SAW.

Mereka menemui Nabi Muhammad dan pamannya, Abu Thalib. Terjadilah kesepakatan dan akhirnya menikahlah Khadijah dengan Nabi Muhammad SAW. Pada saat itu, mahar yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW kepada Khadijah adalah 20 ekor unta.

Demikian itu kisah Nafisa makcomblang Khadijah dan Nabi Muhammad berdasarkan penuturan Ustadz Khalid Basalamah.

 

[Suara]