Mengenali Dukhan Tanda Kiamat Besar

[3] dalam Al-Qur’an diterangkan, bahwa asap tersebut berupa asap yang nyata, bukan sekedar khayalan.

فَٱرۡتَقِبۡ يَوۡمَ تَأۡتِي ٱلسَّمَآءُ بِدُخَانٖ مُّبِينٖ

Maka tunggulah pada hari ketika langit membawa kabut yang tampak jelas. (QS. Ad-Dukhan: 10)

[4] hadis tentang kisah Ibnu Shoyyad.

Dalam Shahih Bukhori dan Shahih Muslim disebutkan kisah Rasulullah ﷺ dengan seorang dukun beragama Yahudi bernama Ibnu Shoyyad. Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda,

إني خبأت لك خبئًا

“Sesungguhnya aku menyembunyikan sesuatu untukmu.”

Ibnu Shoyyad menanggapi,

هو الدُّخ

“Yang Anda sembunyikan adalah dukh (asap).”

Beliau bersabda,

اخسأ؛ فلن تعدو قدرك

Tetaplah di tempatmu. Kamu tidak akan melampaui batasmu.

Kemudian Nabi ﷺ membacakan ayat,

فَٱرۡتَقِبۡ يَوۡمَ تَأۡتِي ٱلسَّمَآءُ بِدُخَانٖ مُّبِينٖ

Maka tunggulah pada hari ketika langit membawa kabut yang tampak jelas. (QS. Ad-Dukhan: 10)

(HR. Muttafaqun ‘Alaihi).

Dijelaskan oleh hadis serta ayat yang dibaca oleh Nabi di atas, bahwa tanda kiamat berupa dukhon masih ditunggu. Ini menunjukkan tanda ini belum tiba di saat Nabi bersabda ini. Lebih-lebih lagi, kisah ini terjadi setelah hijrahnya Nabi ke kota Madinah. Ini menunjukkan bahwa pendapat pertama di atas, kurang tepat.

Diterangkan dalam kitab Al-‘Aqoid As-Salafiyah,

وأما ما فسر به ابن مسعود رضى الله عنه ؛ فإن ذلك من كلامه، والمرفوع مقدم على كل موقوف

“Adapun penafsiran yang disebutkan oleh Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu, itu adalah pendapat beliau. Dan hadis Nabi, lebih berhak didahulukan daripada pendapat sahabat.” (Al-‘Aqoid As-Salafiyah Bi Adillatiha An-Naqliyah Wal ‘Aqliyah, 2/469)

Wallahua’lam bis showab.

Sumber: https://muslim.or.id/56583-mengenali-dukhan-tanda-kiamat-besar.html