Eramuslim – Media-media Rusia mengungkapkan bahwa Presiden Vladimir Putin akan memaksa Syiah Bashar Al Assad untuk turun dari kursi kepresidenan, sebagai jalan mengakhiri perang di Suriah yang akan memasuki tahun ke 6 dalam beberapa bulan mendatang.
Seperti dilansir media intelejen dan militer Yahudi dari pejabat tinggi Zionis Israel mengatakan, “Putin telah memberitahu Syiah Bashar Al Assad harus menyerah kekuasaannya sebagai presiden, dalam rangka membentuk pemerintahan transisi dalam beberapa bulan mendatang. Karena jika tidak Putin mengancam Assad bahwa Rusia akan menghentikan dukungan terhadapnya.”
Pejabat tersebut melanjutkan, “Pemberitahuan ini telah disampaikan Putin kepada Syiah Assad dalam pertemuannya di ibukota Moskow pada bulan Oktober kemarin.”
“Keberlangsungan Assad dalam pemerintahan di Suriah menjadi titik perbedaan antara pemerintah Moskow dan Teheran,” ujar sumber yang memperoleh informasi rahasia dari pejabat Keamanan Moskow.
Menurut informasi yang diterimanya, Teheran menginginkan kelangsungan hidup rezim Syiah Assad sebagai syarat untuk setiap solusi politik di Suriah, sedangkan Rusia setuju pengunduran bertahap Syiah Assad selama proses pemerintahan transisi di negara tersebut.
Bagaimana nasib Assad selanjutnya? Hanya waktu yang akan menjawab apakah diktator Syiah tersebut akan berakhir sama seperti kolonel Muammar Gaddafi di Libya, atau Ben Ali yang kini menjadi buronan nomor satu pemerintah Tunisia.
Perlu di ingat bahwa Barat hanya menginginkan pemerintah pengganti rezim Syiah Assad yang dapat di ajak berkerjasama untuk memuluskan agenda mereka. (Dostor/Ram)
