Kontroversi Dokumen Dukungan Tersembunyi Saudi Terhadap Perjanjian Camp David

Eramuslim – Dokumen-dokumen yang dikeluarkan Departemen Luar Negeri AS telah mengungkapkan dukungan rahasia Arab Saudi terhadap perundingan Camp David antara Mesir dan Israel. Suatu hal yang bertentangan dengan kecaman publik kerajaan dengan perjanjian damai 1979 kontroversial.

Arab Saudi secara resmi memutuskan hubungan dengan Pemerintah Kairo setelah Presiden Mesir Sadat menandatangani perjanjian damai dengan Israel, dan menyebutnya sebagai pengkhianat negara-negara Arab.

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan The New Arab, file-file itu mengungkapkan transaksi ganda di Riyadh yang memberi Washington dukungan pribadi untuk proses perdamaian yang dipimpin AS di Timur Tengah, sementara secara terbuka menolak solusi sepihak Mesir dengan Israel.

Israeli prime minister Menachem Begin and Egyptian president Anwar Sadat with US president Jimmy Carter at Camp David in September 1978 [US Gov]

Sebuah telegram dari Jeddah tertanggal 10 Agustus 1978 mengungkapkan sebuah pertemuan antara Duta Besar AS untuk Arab Saudi, Saud al-Faisal di Taif. Dalam telegram, Kerajaan memberikan dukungannya atas undangan Presiden AS Jimmy Carter kepada Presiden Mesir Sadat dan Perdana Menteri Israel Menachem Begin to Camp David untuk perundingan perdamaian setelah beberapa dekade peperangan di antara kedua negara.

Dalam telegram, Menteri Luar Negeri Faisal mengatakan negaranya sedang mempertimbangkan mengeluarkan pernyataan resmi, dan di satu sisi mengeluhkan posisi Saudi pada negosiasi Mesir-Israel yang “disalahpahami”.

Faisal menekankan, “Arab Saudi ingin pembicaraan Camp David berhasil. Kesuksesan mereka adalah untuk kepentingan sekutu terpenting Arab Saudi, Amerika dan Mesir, dan kami akan melakukan segalanya dalam kekuatan kami untuk membantu dan membuat dukungan kami diketahui dunia.”