Rezim As-Sisi Mulai Ancam Turki soal Laut Mediterania

Eramuslim.com – Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry mengatakan negaranya telah memantau tindak tanduk Turki di kawasan. Dia menyebut Mesir tidak akan berdiam diri menghadapi ambisi Turki, terutama di Libya, Suriah, dan Irak.

“Kami telah melihat dan memantau, intervensi Turki untuk menggoyahkan Libya, yang melibatkan praktik yang memperpanjang konflik, tidak hanya di Libya, tetapi di seluruh kawasan. Ini termasuk keterlibatan Turki yang terdokumentasi dalam mengangkut tentara bayaran dan teroris dari wilayah Suriah, dalam upaya untuk menciptakan kembali kondisi yang dibangun Turki di Suriah di front Libya,” kata Shoukry pada Rabu (9/9), dikutip laman Al Arabiya.

Dia menegaskan Mesir tidak akan tinggal diam menghadapi sepak terjang Turki. Ia menyebut ambisi Turki di Irak utara, Suriah dan Libya. Mesir, tegas Shoukry, tidak akan berdiam diri dengan ‘tangan terikat’.

“Alih-alih, kami mengambil sikap, ketika kami menyatakan garis depan Sirte-Jufra sebagai garis merah, kami tidak akan menerima siapa pun untuk menyeberang tanpa memandang identitas mereka, dan kami berterima kasih kepada negara-negara Arab yang bersaudara atas dukungan kuat mereka,” ucapnya.

Mesir dan Turki memang memihak kubu yang berbeda dalam konflik Libya. Ankara mendukung Government of National Accord (GNA), yakni pemerintahan Libya yang diakui PBB. Sementara Kairo menyokong Libyan National Army (LNA) pimpinan Jenderal Khalifa Haftar.