Erdogan: Masjid Bukan Hanya Tempat Untuk Berdoa

Eramuslim – Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan meminta mufti, pemimpin agama di Turki dari Direktoriat Agama, untuk lebih berperan aktif menangkal dan melawan TV yang berisi klenik dan kebohongan. Erdogan mengatakan para mufti harus berperan memberikan informasi agama ke publik.

“Ketika mufti tidak mengambil inisiatif, (platform ini) ini kosong, berisi orang-orang yang percaya takhayul dan pembawa acara membawakan acara musik dan tari-tarian,” kata Erdogan, kepada para mufti di Kompleks Presiden Turki di Ankara, seperti Hurriyet Daily News, Selasa (16/10).

Walaupun tidak menyinggung, Adnan Oktar, tokoh agama kontroversial di televisi, dalam pidatonya tapi banyak media Turki yang menilai Erdogan merujuk pada Oktar. Oktar yang dulu dikenal dengan nama Harun Yahya sudah ditangkap pada Juli lalu bersama banyak pengikutnya. Oktar membawakan acara di stasiun televisinya A9.

Masjid Mevlana di kota Rotterdam

Acara itu mendiskusikan nilai-nilai Keislaman tapi acara tersebut menampilkan tari-tarian perempuan muda yang disebut ‘kitten’. Acara tersebut direkam di kompeks rumah mewah Harun Yahya. Acara itu menggabungkan khotbah Agama dengan tari-tarian erotis.

“Kita seharusnya tidak membuat masjid-masjid hanya menjadi tempat untuk berdoa, lalu semua orang bubar dan menutup pintu, ini hal yang paling tidak adil yang bisa kita lakukan untuk atap suci yang merupakan rumah Tuhan, ini yang membuat masjid harus selalu terbuka,” tambah Erdogan.

Dalam pidatonya ini Erdogan juga menyinggung soal FETO, organisasi oposisi pemerintah yang dipimpin Fethullah Gulen. Erdogan yakin Gulen dan kelompoknya yang telah mendalangi kudeta gagal pada 2016 lalu.