Erdogan: Media Global Terapkan Standar Ganda Terhadap Islam

Eramuslim – Presiden Recep Tayyip Erdogan mengkritik keras penggunaan kata “teror Islam” oleh media global. Pemimpin Turki ini menyebut banyak pihak yang telah menerapkan standar ganda antara Islam dengan agama-agama lainnya.

“Hampir 1 juta Rohingya mengalami genosida dan harus lari ke Bangladesh,” kata Erdogan di sebuah acara kebudayaan di New York pada Kamis 21 September kemarin, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Jumat (22/9).

“Kita tidak pernah mengatakan mereka dibunuh oleh umat Buddha. Walaupun itu kasusnya, kita tidak mengatakan itu. Sekarang saya bertanya pada dunia: Apa yang memberikan kalian hak untuk mengatakan ‘teror Islam?'” tambah Erdogan disambut tepuk tangan riuh.

Pemimpin Partai AKP ini juga memiliki keluhan yang sama mengenai anggapan bahwa kelompok teror Daesh merepresentasikan agama Islam.

“Siapapun yang membunuh seseorang, mereka membunuh kemanusiaan. Ini termasuk prinsip kepercayaan kami,” lanjut Erdogan. “Tidak ada yang boleh mengaitkan Daesh dengan Islam atau umat Muslim. Mereka adalah kelompok teroris.”

Sementara itu, sejumlah demonstran mencoba memotong pidato Erdogan namun diseret keluar oleh pasukan keamanan. Polisi menahan 4 anggota kelompok teror YPG, kata penyelenggara acara.

Erdogan merampungkan kunjungannya ke New York pada Kamis setelah melangsungkan pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump. Presiden Turki berada di AS untuk menghadiri acara Majelis Besar PBB. (SI/Ram)