Israel Tuai Kecaman dan Amarah dari Mana-mana gegara Tewaskan Relawan Asing di Gaza

WCK
(Foto: REUTERS/Ahmed Zakot)

eramuslim.com – Serangan Israel di Jalur Gaza Palestina sungguh brutal. Pekerja kemanusiaan yang dilarang diserang pun juga ikut kena serang. Mereka tewas. Dunia mengecam Israel.

Dilansir AFP, Selasa (2/4), pendiri World Central Kitchen (WCK) yakni chef Jose Andres mengabarkan empat pekerja kemanusiaan tewas di Jalur Gaza. Belakangan diketahui, jumlah korban tewas dari pekerja kemanusiaan ini ada tujuh orang.

Ini adalah tragedi bagi orang-orang yang rela melayani masyarakat yang dirundung perang.

“Hari ini, World Central Kitchen telah kehilangan beberapa saudara dan saudari akibat serangan militer Israel di Gaza,” sebut Andres dalam pernyataannya.

Laporan Kementerian Kesehatan Gaza menyebut bahwa jenazah empat pekerja kemanusiaan dan sopir mereka yang berkewarganegaraan Palestina dibawa ke sebuah rumah sakit di kota Deir el-Balah setelah serangan Israel menargetkan kendaraan mereka pada Senin (1/4) waktu setempat.

Hamas, dalam pernyataan terpisah, menyebut para pekerja kemanusiaan tewas itu termasuk “warga negara Inggris, Australia, dan Polandia, dengan kewarganegaraan keempat tidak diketahui”.

Di Rumah Sakit Al-Aqsa, seorang koresponden AFP melihat lima jenazah dengan tiga paspor asing tergeletak di dekatnya.

Belakangan diketahui, ada pula orang dengan kewarganegaraan ganda Amerika Serikat (AS) dan Kanada. Satu lagi adalah orang Palestina. Total ada tujuh korban tewas.

World Central Kitchen (WCK) merupakan salah satu dari dua LSM yang mempelopori upaya menyalurkan bantuan dengan kapal dari Siprus. WCK juga terlibat dalam pembangunan dermaga sementara di pantai Gaza.

Netanyahu: Tidak sengaja

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengakui militer Israel melancarkan serangan udara di Gaza dan menyebabkan tujuh pekerja kemanusiaan meninggal dunia. Netanyahu berdalih tewasnya korban akibat ketidaksengajaan pasukannya.

“Sayangnya, pada hari terakhir ada kasus tragis di mana pasukan kami secara tidak sengaja memukul orang-orang yang tidak bersalah di Jalur Gaza,” kata Netanyahu dilansir AFP, Rabu (3/2).

Tel Aviv menyebut ada “kesalahan identifikasi” dalam serangan udara yang merenggut nyawa para pekerja kemanusiaan yang sedang menyalurkan bantuan pangan untuk warga Gaza yang ada di ambang bencana kelaparan akibat perang.

“Insiden ini adalah kesalahan besar,” ucap Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel (IDF) Herzi Halevi dalam pernyataan via video yang diposting ke platform media sosial X.

Meski Perdana Menteri Netanyahu tidak meminta maaf, Presiden Israel Isaac Herzog meminta maaf atas serangan udara yang menewaskan tujuh relawan.

Kecaman dari mana-mana

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengecam serangan Israel yang menewaskan tujuh pekerja kemanusiaan itu. Itu adalah serangan udara yang tragis sekaligus tidak masuk akal.

“Insiden ini menjadikan jumlah pekerja bantuan yang tewas dalam konflik ini menjadi 196 orang, termasuk lebih dari 175 anggota staf PBB kami,” kata Guterres dalam pidatonya di Majelis Umum PBB dilansir AFP, Rabu (3/4/2024).

“Ini tidak masuk akal. Tapi ini adalah akibat yang tidak bisa dihindari dari cara perang dilakukan,” katanya.

Tewasnya tujuh pekerja kemanusiaan itu semakin menguatkan bahwa gencatan senjata perlu segera dilakukan. DK PBB mengamanatkan gencatan senjata, pembebasan sandera, dan perluasan bantuan kemanusiaan.

Amerika Serikat (AS) mengecam aksi serangan udara Israel di Gaza hingga menyebabkan tujuh pekerja kemanusiaan tewas. Presiden AS, Joe Biden, mengatakan telah menghubungi koki World Central Kitchen, Jose Andres, usai tujuh pekerjanya tewas akibat serangan militer Israel.

“Presiden menelepon koki Jose Andres untuk menyatakan bahwa dia sedih mendengar berita tentang serangan udara yang menewaskan tujuh pekerja bantuan dan untuk menyampaikan serta menyampaikan belasungkawa yang terdalam,” kata Sekretaris Pers Karine Jean-Pierre dilansir AFP, Rabu (3/4/2024).

“Presiden menyampaikan bahwa dia akan menjelaskan kepada Israel bahwa pekerja bantuan kemanusiaan harus dilindungi,” katanya dalam sebuah pengarahan.

Presiden AS, Joe Biden, marah dan sedih dengan berita tewasnya tujuh pekerja kemanusiaan oleh serangan udara Israel itu. WCK adalah organisasi kemanusiaan yang berkantor di AS. Salah satu korban tewas juga berpaspor AS-Kanada.

“Yang lebih tragis lagi, ini bukan kejadian yang berdiri sendiri. Konflik ini merupakan salah satu konflik terburuk dalam sejarah terkini, dalam hal berapa banyak pekerja kemanusiaan yang terbunuh,” ucap Biden dalam pernyataannya pada Selasa (2/4) waktu setempat.

PM Australia Anthony Albanese meluapkan kemarahan terhadap PM Benjamin Netanyahu. Satu warga Australia turut menjadi korban tewas serangan Israel itu, namanya Lalzawmi Frankcom, biasa dipanggil Zomi.

“Saya menyampaikan kemarahan dan keprihatinan Australia atas kematian Zomi Frankcom, seorang pekerja kemanusiaan Australia yang bekerja untuk World Central Kitchen, yang memberikan dukungan bagi orang-orang yang menderita kekurangan yang luar biasa,” ucap PM Albanese kepada wartawan setempat.

 

(Sumber: Detik)

Beri Komentar