Epigenetika: Rekayasa Makanan, Penyebab LGBT Sejak Janin (1)

LGBT, mengapa bisa terjadi?

Seperti dijelaskan secara singkat diatas, dalam LGBT terdiri dari empat jenis perubahan ketertarikan seksual yaitu:

  • (L) Lesbian, (menyukai sesama wanita) adalah termasuk homoseksualitas, yaitu rasa ketertarikan romantis dan/atau seksual atau perilaku antara individu berjenis kelamin atau gender yang sama, dalam hal ini sesama wanita atau perempuan. Lesbian sendiri adalah istilah bagi perempuan yang mengarahkan orientasi seksualnya kepada sesama perempuan. Istilah ini juga merujuk kepada perempuan yang mencintai perempuan baik secara fisik, seksual, emosional, atau secara spiritual.Istilah ini dapat digunakan sebagai kata benda jika merujuk pada perempuan yang menyukai sesama jenis, atau sebagai kata sifat apabila bermakna ciri objek atau aktivitas yang terkait dengan hubungan sesama jenis antar perempuan.Di Indonesia, beberapa kaum lesbian muncul karena ketidakpuasan mereka terhadap perlakuan laki-laki, misalnya karena kekerasan yang mereka terima. Selain itu, memang mereka terlahir untuk menjadi lesbian secara alami.
    • (G) Gay, (menyukai sesama pria) juga termasuk homoseksualitas, adalah rasa ketertarikan romantis dan/atau seksual atau perilaku antara individu berjenis kelamin atau gender yang sama.Sebagai orientasi seksual, homoseksualitas mengacu kepada “pola berkelanjutan atau disposisi untuk pengalaman seksual, kasih sayang, atau ketertarikan romantis” terutama atau secara eksklusif pada orang dari jenis kelamin sama, “Homoseksualitas juga mengacu pada pandangan individu tentang identitas pribadi dan sosial berdasarkan pada ketertarikan, perilaku ekspresi, dan keanggotaan dalam komunitas lain yang berbagi itu.”Homoseksualitas adalah salah satu dari tiga kategori utama orientasi seksual, bersama dengan biseksualitas dan heteroseksualitas, dalam kontinum heteroseksual-homoseksual.
      • (B) Bi-Seksualitas, (menyukai wanita dan juga pria) merupakan ketertarikan romantis, ketertarikan seksual, atau kebiasaan seksual kepada dua jenis (bi=artinya dua) yaitu pria maupun wanita. Istilah ini umumnya digunakan dalam konteks ketertarikan manusia untuk menunjukkan perasaan romantis atau seksual kepada pria maupun wanita sekaligus.Istilah ini juga didefinisikan sebagai meliputi ketertarikan romantis atau seksual pada semua jenis identitas gender atau pada seseorang tanpa mempedulikan jenis kelamin atau gender biologis orang tersebut, yang terkadang disebut panseksualitas.Biseksualitas adalah salah satu dari tiga klasifikasi utama orientasi seksual, bersama dengan heteroseksualitas dan homoseksualitas, yang masing-masing merupakan bagian dari Rangkaian kesatuan heteroseksual-homoseksual.

        Suatu identitas biseksual tidak harus memiliki ketertarikan seksual yang sama besar pada kedua jenis kelamin; biasanya, orang-orang yang memiliki ketertarikan pada kedua jenis kelamin tetapi memiliki tingkat ketertarikan yang berbeda juga mengidentifikasikan diri mereka sebagai biseksual. Biseksualitas umumnya dikontraskan dengan homoseksualitas, heteroseksualitas, dan aseksualitas.

        • (T) Trans-Gender, (menyukai sesama jenis, dan mengubah fisik dirinya menjadi lawan jenisnya) merupakan ketidaksamaan identitas gender seseorang terhadap jenis kelamin yang ditunjuk kepada dirinya. Transgender bukan merupakan orientasi seksual (yaitu kecenderungan seksual adalah pola ketertarikan seksual, romantis, atau emosional), namun seseorang yang transgender dapat mengidentifikasi dirinya sebagai seorang heteroseksual, homoseksual, biseksual, maupun aseksual.Di Thailand yang memiliki banyak transgender sebagai komoditas turis disebut sebagai Kathoey, adalah istilah dalam Bahasa Thai yang mengacu pada salah seorang wanita transgender atau laki-laki gay feminin di Thailand.Sejumlah besar masyarakat di Thailand menganggap kathoey sebagai bagian gender ketiga, termasuk bagi banyak kathoey sendiri, sementara yang lain melihat mereka baik sebagai tipe laki-laki atau tipe wanita.

          Individu transgender dapat memiliki karakteristik yang biasanya dikaitkan dengan gender tertentu dan dapat pula mengidentifikasi gender mereka di luar dari definisi umum yaitu seperti agender, gender netral, genderqueer, non-biner, atau gender ketiga.

          Seseorang yang transgender dapat pula mengidentifikasi diri mereka sebagai seorang yang bigender, pangender, atau mencakup bagian-bagian dari beberapa rangkaian kesatuan transgender yang umum atau juga mencakup bagian lainnya yang berkembang dengan adanya studi-studi terkini yang lebih rinci.