Epigenetika: Rekayasa Makanan, Penyebab LGBT Sejak Janin (1)

Umat beragama pastinya selalu mengikuti apa yang ada di kitab-kitab suci mereka, itu pasti, bukan apa yang diingini oleh kaumnya, yaitu kebebasan tanpa batas. Walau Tuhan memang menciptakan segalanya tanpa batas, namun karena itulah maka agama diturunkan melalui kitab suci agar manusia memiliki batasan yang menggoda iman mereka, kitab suci adalah panduan.

Itu artinya bahwa Tuhan memberikan hidup kepada manusia di dunia yang sengaja dipenuhi oleh kebaikan dan keburukan, adalah sebagai ujian terhadap imannya sebelum akhirnya jiwa manusia kembali kepadaNya dengan membawa “catatan” hasil dari test iman mereka dari segal ajenis hawa nafsu mulai dari kesombongan hingga kemusyrikan selama di dunia.

Istilah LGBT

Istilah LGBT adalah singkatan dari: lesbian (menyukai sesama wanita), gay (menyukai sesama pria), bi-seksual (menyukai wanita dan juga pria), dan trans-gender (menyukai sesama jenis, dan mengubah dirinya menjadi lawan jenisnya).

LGBT ini digunakan semenjak tahun 1990-an silam dan menggantikan frasa “komunitas gay, karena istilah ini lebih mewakili kelompok-kelompok yang telah disebutkan.

Akronim ini dibuat dengan tujuan untuk menekankan keanekaragaman “budaya yang berdasarkan identitas seksualitas dan gender”. Kadang-kadang istilah LGBT digunakan untuk semua orang yang tidak heteroseksual, bukan hanya homoseksual, biseksual, atau transgender.

Maka dari itu, seringkali huruf Q ditambahkan agar queer dan orang-orang yang masih mempertanyakan identitas seksual mereka juga terwakili, contohnya: “LGBTQ” atau “GLBTQ“, tercatat semenjak tahun 1996.

Huruf lain yang dapat ditambahkan adalah “U” untuk “unsure” (tidak pasti); “C” untuk “curious” (ingin tahu); “I” untuk interseks; “T” lain untuk “transeksual” atau “transvestit”; “T”, “TS”, atau “2” untuk “Two‐Spirit”; “A” atau “SA” untuk “straight allies” (orang heteroseksual yang mendukung pergerakan LGBT); atau “A” untuk “aseksual”.

Ada pula yang menambahkan “P” untuk panseksualitas atau “polyamorous,” dan “O” untuk “other” (lainnya). Istilah panseksual, omniseksual, fluid, dan queer dianggap masuk ke dalam “biseksual”. Demikian pula, bagi beberapa orang istilah transeksual dan interseks masuk ke dalam “transgender”, meskipun banyak transeksual dan interseks yang menolaknya.