Merasa Akan Kalah, Pemberontak Syiah Houthi Nyatakan Siap Tinggalkan Ibukota Sana’a

Armed Houthi followers rally against Saudi-led air strikes in Sanaa June 14, 2015. Houthi forces and their army allies in Yemen seized the capital of a large desert province on the border with Saudi Arabia on Sunday, residents said, an important victory for the group ahead of peace talks in Geneva on Monday. REUTERS/Khaled Abdullah
Armed Houthi followers rally against Saudi-led air strikes in Sanaa June 14, 2015. Houthi forces and their army allies in Yemen seized the capital of a large desert province on the border with Saudi Arabia on Sunday, residents said, an important victory for the group ahead of peace talks in Geneva on Monday. REUTERS/Khaled Abdullah

Eramuslim – Seorang sumber informan Yaman mengungkapkan bahwa Komite Keamanan pemberontak Syiah Houthi telah mengadakan pertemuan darurat di ibukota Sana’a, membahas kemungkinan penarikan milisi Syiah Houthi dari wilayah ibukota.

Dalam keterangan sumber yang tidak mau diungkapkan identitasnya kepada surat kabar Middle East London pada hari Kamis (13/08) kemarin mengatakan, “Pertemuan darurat digelar pada hari Rabu (12/08) kemarin.”

Sumber tersebut menambahkan, “Pertemuan yang dipimpin oleh Mendagri pro-Houthi, Jalal Rowaishan, dan dihadiri Komite Revolusioner Agung pemberontak Syiah Houthi membahas isu penarikan milisi dari ibukota Sanaa dan menyerahkannya kepada pemerintah pasukan keamanan pro-Houthi.”

Menurut sumber tersebut, kondisi terbaru memperlihatkan adanya perpecahan mendasar antara pemberontak Syiah Houthi dengan milisi Ali Abdullah Saleh, yang sebelumnya telah meminta Gubernur Hodeida, Hassan Alheij, untuk mengosonkan pelabuhan Hodeida dari milisi Syiah Houthi.

Perlu diketahui bahwa pelabuhan Hodeida selama ini digunakan para pemberontak Houthi untuk menerima suplai senjata yang dikirimkan oleh pemerintah Syiah Iran. (Almasryalyoum)