Adi Prayitno: Kau yang Nuding Pilpres 2024 Curang, Haram Gabung dengan Capres-cawapres Terpilih

eramuslim.com – Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, mengeluarkan komentar tajam terhadap partai politik yang diwacanakan akan bergabung dengan Koalisi Prabowo-Gibran pasca-Pilpres 2024.

Dengan blak-blakan, Adi Prayitno menyebut bahwa partai-partai yang sebelumnya menuduh Pilpres 2024 berlangsung curang seharusnya tidak memiliki legitimasi untuk bergabung dengan koalisi pemenang.

“Kau, yang nuding pilpres 2024 curang, haram bergabung dengan capres-cawapres terpilih,” ujar Adi dalam keterangannya di aplikasi X @Adiprayitno_20 (24/4/2024).

Adi Prayitno bahkan meminjam kalimat yang sering diucapkan karakter Nagabonar dalam menyikapi kemungkinan partai-partai tersebut bergabung dengan Koalisi Prabowo-Gibran.

“Apa kata dunia,” cetusnya.

Menurutnya, partai-partai yang sebelumnya mengklaim Pilpres berlangsung curang seolah-olah ingin mendapat jatah menteri dari pemenang yang mereka tuduh melakukan kecurangan.

“Kau nudung curang, tapi kau mau berkoalisi berharap jatah menteri dari pemenang yang kau tuduh curang,” tandasnya.

Meskipun gugatan-gugatan terkait kecurangan dalam Pilpres 2024 ditolak oleh Mahkamah Konstitusi (MK), Adi Prayitno menegaskan bahwa sikap para partai tersebut seharusnya direspons dengan konsistensi.

Bergabung dengan koalisi yang mereka tuduh melakukan kecurangan dinilai tidak konsisten dengan pendirian mereka sebelumnya.

Komentar tajam Adi Prayitno ini menyoroti dinamika politik pasca-Pilpres 2024, di mana beberapa partai politik diharapkan untuk mempertimbangkan kembali sikap dan pandangan mereka terhadap proses politik dan keputusan yang mereka ambil.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menegaskan keputusannya untuk membawa partainya bergabung dengan kubu politik yang dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Keputusan ini tampaknya telah diambil dengan mantap, karena menurut Surya Paloh, tidak ada pilihan terbaik selain bergabung dengan pemerintah periode selanjutnya.

Alasan di balik keputusan ini adalah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan dari pasangan calon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, yang diusung oleh PDIP.

Dengan berakhirnya proses gugatan tersebut, Surya Paloh menyatakan bahwa NasDem harus mempertimbangkan peluang untuk merapat ke pemerintahan berikutnya.

Surya Paloh menekankan bahwa yang terpenting bagi NasDem adalah spirit partai yang masih sejalan dengan visi dan misi partai.

Meskipun bergabung dengan koalisi lain, NasDem tetap akan menjaga integritas dan keberpihakan pada nilai-nilai yang diyakininya.

Dalam konteks ini, Surya Paloh menegaskan bahwa keputusan untuk bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran bukanlah langkah impulsif, tetapi hasil dari pertimbangan matang terhadap arah dan strategi politik yang dijalankan oleh NasDem.

 

(Sumber: Fajar)

Beri Komentar