Berbahaya, Gejala Baru Penderita Covid-19 Bernama Happy Hypoxia

Eramuslim.com -Nama ‘Happy Hypoxia’ menjadi perbincangan belakangan ini. Salah satu gejala Covid-i9 itu bahkan sempat membuat heboh di beberapa daerah di Indonesia seperti Banyumas, Semarang ataupun Solo. Namun, Dokter Spesialis Paru, Erlina Burhan menjelaskan happy hypoxia sebenarnya bukanlah hal yang baru.

“Sebetulnya sudah lama kira-kira ada jurnal yang menyebutkan itu kira-kira pada sekitar bulan April sampai Mei dengan dulu disebut sebagai Silent Hypoxia,” ujar Erlina dalam diskusi di akun youtube BNPB, Jakarta, Rabu (16/9).

Happy Hypoxia adalah kondisi kurangnya oksigen dalam darah pada pasien Covid-19. Jika kekurangan oksigen biasanya menimbulkan rasa sesak, pengidap happy hypoxia tak merasakan hal itu.

“Yang membuat Happy Hypoxia ini berbahaya adalah karena tidak menimbulkan gejala. Pasien yang terjangkit Covid-19 tidak menunjukkan gejala yang umumnya terjadi,” ujar Erlina.

Bahkan, pasien masih bisa melakukan kegiatan sehari-hari, seperti berjalan, mandi, makan, menonton TV, dan lain-lain.

Gejala yang diperlihat pasien adalah semakin menurunnya kondisi pasien dari hari ke hari. Sebabnya adalah kadar oksigen yang ada di dalam tubuh pasien berkurang drastis.

“Kalau kita kekurangan oksigen, biasanya akan ada sinyal ke otak. Otak akan memberikan perintah pada tubuh untuk mengambil oksigen sebanyak-banyaknya, dengan bernapas cepat, sehingga akan terlihat sesak. Tapi pada beberapa pasien Covid-19, ini tidak terjadi karena ada kerusakan pengiriman sinyal ke otak,” ujar Erlina.