Dinilai Terparah, Kebakaran Depo Plumpang Dibanding Insiden 2009

eramuslim.com – Polisi dan Tim SAR masih menerjunkan anjing pelacak untuk mencari korban ledakan Depo Pertamina, menyusul masih banyaknya warga yang masih melaporkan kehilangan anggota keluarga.

Pencarian dilakukan bersama aparat sipil setempat untuk menyisir puing-puing bangunan yang roboh akibat kebakaran depo itu.

“Hingga kini, tim masih berada di lokasi kebakaran untuk mencari kemungkinan korban lain di antara puing-puing bangunan yang runtuh terbakar,” kata Pelaksana Harian Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, M Ridwan, Minggu (5/3).

Saat ini, tercatat sedikitnya 17 warga dilaporkan meninggal dunia akibat kebakaran di Depo Pertamina Plumpang. Data sementara itu terdiri korban tewas terdiri dari 15 dewasa dan 2 anak-anak.

Daftar korban meninggal tersebut melengkapi daftar panjang 51 korban luka. Korban terdiri dari 49 luka bakar berat, dua luka bakar sedang. BPBD mengungkapkan para korban sebagian besar mengalami luka bakar dan telah menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.

Sejumlah warga sempat mencium bau menyengat seperti minyak tanah sebelum Depo Pertamina Plumpang di Tanah Merah, Kecamatan Koja, Jakarta Utara terbakar pada Jumat malam, 3 Maret 2023. Seperti diutarakan Wulan, warga yang mengaku mencium bau bensin dan melihat gas putih menyembur selama 15 menit sebelum kebakaran terjadi.

“Baunya menyengat sampai sini. Seluruh warga sini mencium baunya. Ini (kebakaran depo) yang paling parah,” kata Wulan.

Sebelumnya, Kapolri Listyo Sigit Prabowo menjelaskan, kebakaran Depo Plumpang terjadi ketika sedang melakukan pengisian atau penerimaan minyak jenis Pertama, dari Balongan.

Saat itu, terjadi gangguan teknis yang kemudian mengakibatkan tekanan yang berlebih. Setelah itu, didapati terjadinya peristiwa kebakaran.

“Tentunya untuk mencari tahu sumber apinya dari mana, ini sedang dilakukan pendalaman oleh tim. Saat ini kita sedang mengumpulkan CCTV, saksi, dan hal-hal yang kita perlukan sifatnya teknis, yang nanti bisa kita jelaskan tentang peristiwa yang sebenarnya, khususnya terkait dengan sumber api,” terangnya.

 

[Sumber: Liputan6]