Disebut Kampus Telah Terpapar Radikalisme, ITS Minta BNPT Berikan Data Valid

Eramuslim – Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) meminta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memberikan data terkait tuduhan lembaga itu tentang kampus ITS yang dinyatakan terpapar radikalisme.

Rektor ITS Prof Joni Hermana di Surabaya, Selasa (5/6), mengucapkan terima kasih kepada BNPT yang sudah memberi peringatan bahwa ITS adalah salah satu dari tujuh perguruan tinggi tersusupi radikalisme. Ia menganggap, selama ini kondisi ITS tenang dan tak ada masalah.

“Kami menunggu dari BNPT untuk memberikan data dan membantu ITS menulusuri titiknya di mana. Melawan radikalisme tidak mudah karena tidak terlihat. Kami mohon dibantu untuk bisa mengidentifikasi agar tidak salah langkah,” kata Joni.

Joni menyatakan, ITS sudah menelusuri karyawan yang mempunyai paham seperti itu, namun masih dibatasi kepada mereka yang terlibat organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). “Tapi ini juga sebagai proses pembelajaran bagi kita seperti apa yang dimaksud dengan radikalisme agar bisa melakukan antisipasi dengan benar,” katanya.

Ditanya adanya penyusupan paham radikal ke Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Joni menegaskan, pihak kampus sudah melakukan pembinaan secara berjenjang. Sejak mahasiswa baru masuk ke ITS, sudah melakukan proses pendidikan berupa pelatihan yakni spiritual dan kebangsaan yang diharapkan dengan demikian wawasan mereka lebih baik dan memahami mereka bagian dari NKRI.