Fahri: Video Kampanye Jahat Tanda Mereka Mulai Main Kasar

Eramuslim.com – Video kampanye “jahat” pasangan Basuki T. Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang menampilkan suasana kerusuhan turut menyita perhatian Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.

Menurut Fahri, video yang menggambarkan suasana kecemasan ini menunjukkan sebuah ketidakpercayaan pasangan Ahok-Djarot pada sesama.

“Mereka sudah putus asa pada bangsa Indonesia yang tidak mau diadu domba,” ujarnya di akun Twitter @Fahrihamzah beberapa saat lalu, Senin (10/4).

Apalagi, lanjut Fahri, memasuki detik-detik terakhir jelang pemilihan putaran kedua, semua survei kompak menyatakan pasangan Ahok-Djarot kalah. Untuk itu, permainan kasar dimulai dengan membuat apa yang disebut Fahri dengan pabrik kecemasan.

“Tapi kita harus menolak takut. Provokasi mereka tidak akan menpan. Persaudaraan bangsa Indonesia terlalu kuat. Jika niat mereka merusak persaudaraan bangsa kita, maka kitalah yang akan menjaganya sebagaimana telah (terjadi),” sambungnya.

Ia mengajak bangsa Indonesia, khususnya warga DKI Jakarta menyatukan tekad untuk tidak takut dengan intimidasi keji yang tengah dilancarkan.

“Tuduhan mereka kepada bangsa Indonesia jahat. Mereka menista kita dengan halalkan segala cara. Dan marilah kita menyatakan kebulatan tekad, kami tidak takut intimidasi,” pungkasnya.

Sebelumnya dalam video kampanye Ahok-Djarot berdurasi dua menit, ditampilkan suasana kerusuhan. Lalu dimunculkan pula sekelompok orang berseragam serba putih dan berpeci berdemonstrasi dan melakukan aksi sweeping.

Video tersebut juga diisi pidato yang mirip dengan suara lantang Djarot. Video ini sempat viral di Twitter dengan hashtag #kampanyeahokjahat. Begini isinya:

Saudara-saudaraku, seluruh warga Jakarta. Waktu sudah mulai mendekat. Jadilah bagian dari pelaku sejarah ini dan akan kita tunjukan bahwa negara Pancasila benar-benar hadir di Jakarta.

Kita juga akan tunjukan bahwa Bhinneka Tunggal Ika benar-benar bukan hanya jargon tapi sudah membumi di Jakarta.

Siapapun kalian, apa agama kalian, apa suku kalian, darimana asal usul kalian, saudara-saudara semua semua adalah saudara kita sebangsa dan setanah air dan mempunyai hak dan kewajiban yang sama.

Jangan tanyakan darimana kau berasal. Jangan tanyakan apa agamamu. Tapi tanyakan apa yang telah kau perbuat untuk Jakarta.

(jk/rmol)