KPU Sebut C1 yang Menangkan Prabowo Palsu Jika Beda dengan Situng

Eramuslim – Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan menyampaikan ada kemungkinan ribuan C1 dari Boyolali, Jawa Tengah, yang ditemukan di Menteng, Jakarta Pusat, palsu.

Wahyu menyebut C1 itu palsu jika mencatat data penghitungan suara yang tidak sesuai dengan data yang ditampilkan di Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU.

“Tinggal disandingkan antara C1 yang tertera dalam Situng dengan C1 janggal. Apabila terdapat perbedaan, maka dapat disimpulkan bahwa C1 janggal tersebut adalah palsu,” kata Wahyu dalam keterangan tertulis, Selasa (7/5).

KPU hingga saat ini masih menunggu hasil investigasi yang dilakukan Bawaslu untuk memastikan keaslian salinan C1 tersebut.

Komisioner KPU Wahyu Setiawan (kiri). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Namun, Wahyu memastikan Situng bisa menjadi rujukan data resmi KPU bila ditemukan dokumen janggal seperti di Menteng.

“Situng selain merupakan bentuk transparansi hasil pemilu, juga bermanfaat sebagai rujukan apabila ditemukan dokumen C1 yang janggal,” ucapnya.

Sebelumnya, Polres Jakarta Pusat menemukan ribuan salinan C1 saat menggelar operasi lalu lintas di kawasan Menteng, Sabtu (4/5). Salinan formulir C1 asal Boyolali itu disimpan dalam beberapa boks dan diangkut menggunakan mobil Daihatsu Sigra.

Ribuan surat suara itu langsung dilaporkan ke Bawaslu Jakpus untuk investigasi. Bawaslu Jakpus mengonfirmasi C1 dari Boyolalu itu mengungkap kemenangan Prabowo-Sandi.

CEO Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo-Sandiaga, M. Taufik membantah berada di balik temuan boks berisi formulir C1 yang disebut menguntungkan capres 02 Prabowo-Sandi.