Lockdown DKI Butuh Rp 12,4 T, Begini Rincian Dan Pembiayaannya

Analis sosial politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini pun mengaku telah melakukan perhitungan biaya yang dibutuhkan untuk melakukan lockdown Jakarta serta sumber uang tersebut. Menurut Ubedilah, biaya yang dibutuhkan untuk lockdown Jakarta ialah senilai Rp 12,4 triliun.

“Itungan saya untuk lockdown Jakarta hanya butuh sekitar Rp 12,4 triliun. Uang 12,4 triliun rupiah Itu untuk 9,6 juta penduduk Jakarta selama 14 hari. Tetapi jika hanya untuk penduduk miskin Jakarta yang jumlahnya sekitar 300 ribu penduduk berarti akan lebih kecil jumlah uang yang dibutuhkan,” beber Ubedilah.

Ubedilah melanjutkan, uang Rp 12,4 triliun tersebut untuk membiayai makan, kebutuhan listrik, air, alat medis dan petugas medis selama 14 hari masa lockdown.

“Untuk apa saja Rp 12,4 triliun itu rinciannya? Untuk makan sekitar Rp 6,7 triliun. Asumsinya per hari satu orang Rp 50 ribu dikali 9,6 juta penduduk. Kemudian untuk kebutuhan listrik sekitar Rp 600 miliar. Untuk kebutuhan air sekitar Rp 100 miliar. Untuk kebutuhan alat medis dan petugas medis selama 14 hari sekitar Rp 5 triliun,” terangnya.

Selanjutnya, Ubedilah pun juga menjelaskan sumber uang yang dapat digunakan pemerintah untuk biaya lockdown Jakarta.

“Pertanyaannya kemudian dari mana uang Rp 12,4 triliun itu? Jelas dari pajak, ambil di APBN dan APBD melalui realokasi anggaran. Perlu rakyat diketahui perolehan pajak sampai dengan November 2019 mencapai Rp 1.312,4 triliun. Jadi Rp 12,4 triliun itu angka yang kecil dibanding perolehan pajak nasional,” jelasnya.

Ubedilah pun kembali menghitung apakah DKI siap untuk menggelontorkan uang dari APBD untuk biaya lockdown di Jakarta.