Masalah Menumpuk di Karpet Istana

 

Padahal, negara tercipta melalui komunitas imajiner seperti kata Ben Andersen. Dan imajinasi itu dibangun melalui interaksi di ruang publik. Media adalah medium utamanya. Karena itu blokir media bukan jalan keluar tapi merusak imajinasi bersama kita.

 

Sekarang, bagaimana kita menjaga negara dan nasionalisme kita jika istana tidak menggandrungi percakapan di ruang publik? Bagaimana jika istana menganggap remeh gejolak dan dinamika rakyat dan mengganggap menghentikan percakapan adalah solusi menghentikan dinamika?

 

Inilah yang menyedihkan dari rezim ini, matinya ide dan imajinasi tentang tentang komunitas imajiner kita. Kita dilarang untuk mempelajari kompleksitas INDONESIA dan negara mendominasi cara kita membangun kebersamaan yaitu dengan melupakannya…. kerja.. kerja.. kerja.. 

 

Marilah terus bekerja untuk saling mencintai dalam kerumitan kita menjadi negara bangsa.. melalui ide dan imajinasi… hidupkan ruang publik dengan percakapan yang sehat… itulah inti demokrasi kita… nasionalisme tidak turun dari langit tapi kita perjuangkan tiap hari.. 

 

Ayo istana, Jangan bikin rusak suasana..

Ngobrol dong… Jangan main blokir saja dan mengalihkan masalah.. Jangan selesaikan masalah dengan menumpuk-nya di bawah karpet istana.. nanti bau busuk bikin rusak suasana… 

Twitter @Fahrihamzah 24/8/2019 [end]